Berita Lampung
Dampak Banjir di Lampung Selatan, Puluhan Siswa di Candipuro Tak Pakai Seragam Sekolah
Dampak banjir, puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro tidak memakai seragam sekolah.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Dampak banjir di Lampung Selatan membuat para puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro tidak memakai seragam sekolah dan tak memakai sepatu.
Dampak banjir menyebabkan puluhan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan kehilangan peralatan sekolah seperti peralatan alat tulis, seragam dan sepatu.
Pantauan Tribun Lampung di Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, pada Rabu (9/11/2022) terdapat 38 siswa tidak memakai seragam sekolah dan tidak memakai sepatu saat belajar.
Salah satu siswa bernama Narendra yang masih duduk di bangku kelas 4 SD di di Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan mengungkapakan alasannya tidak memakai seragam karena seragamnya hanyut saat banjir.
"Seragamnya hilang om pas banjir kemarin. Sepatunya juga," kata Narendra.
Narendra berharap pemerintah dapat memberikan alat tulis, seragam dan sepatu.
Baca juga: Temukan 1 Kasus Covid-19, Diskes Lampung Barat Terus Upayakan Pencegahan
Baca juga: JPU KPK Sebut Andi Desfiandi Berikan Uang Rp 250 Juta ke Prof Karomani
Senada diungkapkan siswa lainnya bernama Ainun.
"Tidak enak nggak make seragam sekolah. Keliatan beda sama temen-temen. kalau bisa make seragam lagi," ujarnya.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan Ilyasin Shobir mengatakan ada beberapa siswanya tidak memiliki alat tulis, seragam, dan sepatu akibat banjir yang melanda Lampung Selatan.
Lalu, kata Ilyasin, terdapat 38 tidak pakai seragam.
Lanjut Ilyasin, terdapat 6 kelas, kurang lebih jumlah siswanya terdapat 20 orang dalan satu kelas.
Jumlah keseluruhan siswa 123 orang, dan 12 guru honorer.
Dirinya mengatakan dampak banjir ada beberapa siswa yang tidak mau masuk sekolah karena tidak memiliki seragam dan sepatu.
"Bahasanya malu kalo nggak pake seragam sekolah. Sempet ada yang nggak mau masuk 1-2 hari ya karena itu temen-temennya pakai seragam sekolah dia enggak pakai seragam sekolah," ujarnya.
Lalu, kata Ilyasin, pihaknya berupaya mengajak anak-anak yang belum memiliki seragam sekolah tersebut untuk tetap masuk sekolah.