Realisasi PAD Disporapar Lampung Barat Tahun 2022 Sudah 79 Persen

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Realisasi Pendapatan Daerah Asli (PAD) dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata tahun 2022 tercatat sudah mencapai 79 persen, Selasa (15/11/2022).

Hingga bulan ini, realisasi PAD yang sudah masuk ke Disporapar Lampung Barat sudah sebanyak Rp 91.281.000 dari target Rp 116 juta.

Hampir tercapainya target realisasi PAD tersebut dijelaskan langsung oleh Plt Kepala Disporapar Lampung Barat, Burlianto Eka Putra.

“Tahun ini realisasi PAD dari Disporapar hampir mencapai target yaitu di angka 79 persen,” ungkap Burlianto.

“Sudah masuk sekitar Rp 91.281.000 dari target yang ditentukan yaitu Rp 116 juta,” sambungnya.

Burlianto menambahkan, ada sekiranya tiga sektor yang menjadi target dari realisasi PAD Disporapar Lampung Barat.

Baca juga: Kebakaran di Lampung City Mall, Api Diduga Berasal dari Gudang Restoran Lantai Dasar

Baca juga: Breaking News, Pelajar SMA di Lampung Timur Jadi Korban Rudapaksa

Yakni sewa perahu karet Wisata Arum Jeram Way Besai, Wisma Sindalapai, dan Hotel Lumbok Seminung Resort.

“Ada tiga sektor yang menjadi target dari kita, yaitu sewa perahu karet Wisata Arum Jeram Way Besai, Wisma Sindalapai, dan Hotel Lumbok Seminung Resort,” ucap Burlianto.

Selain itu Burlianto menjelaskan, untuk realisasi di sektor sewa perahu karet Wisata Arum Jeram Way Besai, saat ini realisasi tersebut sudah over target.

Diketahui target realisasi dari sewa perahu karet Wisata Arum Jeram Way Besai tahun ini di angka Rp 1 juta.

Saat ini realisasinya sekarang sudah mencapai melebihi dari target tersebut yaitu Rp 5.025.000.

“Untuk sewa perahu karet di wisata arum jeram Way Besai itu sekarang sudah over target,” kata Burlianto.

“Target yang ditentukan itu hanya Rp 1 juta, dan saat ini sudah disetor sekitar Rp 5.025.000,” tambahnya.

Pihak Pemkab Lampung Barat melalui Disporapar Lampung Barat diketahui menaruh lima perahu karet pada destinasi wisata yang berada di Kecamatan Sumber Jaya tersebut.

Selain itu untuk realisasi dari Wisma Sindalapai tahun ini sudah hampir mencapai target yang ditentukan.

Diketahui saat ini realisasi dari sektor tersebut sudah mencapai Rp 63.556.000 dari targetnya yaitu Rp 70 juta.

Selanjutnya realisasi dari sektor Hotel Lumbok Seminung Resort, Burlianto mengatakan pendapatannya masih jauh untuk mencapai target.

Saat ini realisasi dari sektor tersebut baru mencapai Rp 22.700.000 dari target yang ditentukan yaitu Rp 40 juta.

Burlianto mengungkapkan, kendala dari sulitnya tercapai target realisasi dari Hotel Lumbok Seminung Resort tersebut dikarenakan masih kurangnya fasilitas-fasilitas di lokasi tersebut.

Sehingga para pengunjung dan wisatawan kurang berminat untuk berkunjung dan menetap di tempat tersebut.

“Saat ini realisasi dari lokasi ini masih jauh dari target yang ditentukan,” ungkap Burlianto.

“Kurang fasilitas-fasilitas menjadi kendala utama sepinya pengunjung,” lanjutnya.

Burlianto juga mengatakan, pihaknya sudah sering mengusulkan ke pusat untuk penambahan fasilitas-fasilitas di lokasi tersebut.

Namun Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada respon dan pembahasan lanjutan terkait hal tersebut.

Hal tersebut terjadi karena menurutnya, masih ada hal lain yang menjadi prioritas utama sehingga usulan penambahan fasilitas-fasilitas tersebut belum terealisasi.

“Udah sering kita usulin buat nambahin fasilitas-fasilitas agar pengunjung lebih tertarik datang,” kata Burlianto.

“Namun belum ada bahasan lanjutan dan respon sampai sekarang, mungkin masih ada yang lebih diprioritasikan,” pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )