Berita Lampung

Kondisi Truk Sampah Pringsewu Mengerikan, Bolong di Berbagai Sisi

Pantauan Tribunlampung.co.id, Truk Sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu terlihat secara kasat mata sudah bolong di berbagai sisi. 

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Indra Simanjuntak
Dokumentasi
Kondisi Truk Sampah Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Kondisi Truk Sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu sangat memprihatinkan.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Truk Sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu terlihat secara kasat mata sudah bolong di berbagai sisi. 

Bahkan, ada juga Truk Sampah Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu yang bagian sisinya menggunakan palang bambu sebagai penyangga.

Ada juga Truk Sampah yang perlu menggunakan alas triplek karena bagian bawahnya sudah lapuk dan berlubang.

Beberapa hal itu dilakukan agar sampah yang diangkut tak tercecer di jalanan.

Kadis DLH Pringsewu, Nur Fajri menyebut, pihaknya memiliki 5 mobil sampah dan 13 kontainer.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris, Chelsea Siapakan Rp 1,2 Triliun untuk Josko Gvardiol

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu Ungkap Tumpukan Sampah di Pasar Gadingerjo Ulah Oknum

Dari 13 unit kontainer tidak seluruhnya dipergunakan, sebab 4 unit di antaranya sudah rusak.

"Idelanya Pringsewu memiliki 40 kontainer sampah," kata Fajri, Rabu (16/11/2022).

Sementara tahun 2022 DLH Pringsewu mendapat uang perbaikan mobil sampah sekira Rp140 juta.

Anggaran Rp 140 juta hanya untuk perbaikan 8 unit kontainer yang rusak berat.

Selain itu juga untuk memperbaiki 2 unit kontainer yang rusak sedang.

Untuk kontainer yang rusak berat, setiap unit diperuntukan dana sebesar Rp15 juta.

Sedangkan untuk rusak ringan dipuruntukan dana perbaikan Rp10 juta perunit.

Dari jumlah dana tersebut, saat ditanya pembelian unit baru, Fajri menyebut pihaknya belum akan melakukan.

"Untuk satu unit baru itu Rp60 juta," katanya.

Akan tetapi, saat ini pihaknya masih merasa uang tersebut diperuntukan untuk perbaikan unit saja.

"Kita tentunya sangat berterimakasih kepada Pemkab yang sudah memberikan dana perbaikan tersebut," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Gadingrejo, Pringsewu keluhkan tumpukan sampah yang tak diangkut.

Tumpukan sampah di Pasar Gadingrejo Prinsewu ini terlihat menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Baca juga: Pelatih Chelsea Graham Potter Dikecam Gegara Armando Broja Jarang Main

Baca juga: 3 Ekor Sapi Milik Warga Lampung Selatan Hilang Dicuri, Korban Merugi Rp 35 Juta

Padahal, pedagang di Pasar Gadingrejo Pringsewu mengaku dikenakan rutin biaya retribusi pembuangan sampah.

Akan tetapi, beberapa waktu terkahir, sampah di Pasar Gadingrejo menumpuk dan tak segera diangkut.

Salah satu pedagang di Pasar Gadingrejo yang enggan disebutkan namanya mengatakan, biasanya sampah diangkut setiap hari.

Akan tetapi, beberapa minggu terkahir, sampah di Pasar Gadingrejo diangkut tiga hari sekali.

"Biasanya setiap hari jam enam pagi sampah diangkut, ini tiga hari sekali baru diangkut," katanya.

"Padahal pedagang selalu bayar uang sampah secara rutin," keluhnya.

Pedangang lain di Pasar Gadingerjo Pringsewu juga mengatakan hal yang sama.

Ia menyebut sudah beberapa minggu ini sampah di Pasar Gadingrejo dibiarkan menumpuk.

"Tiga hari sekali baru diangkut, ya sampahnya jadi banyak banget, namanya sampah pasar," ungkapnya.

Sementara salah satu pemebeli juga mengeluhkan tumpukan sampah di Pasar Gadingrejo.

"Ini kan pasar tradisional, nggak kaya supermarket ya, jangan lah ditambah lagi dengan tumpukan sampah ini," ujarnya.

"Selain baunya nggak enak, dilihat juga nyakitin mata," paparnya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved