Pemilu 2024
Pemred Tribun Lampung Pandu Talkshow Bincang Politik Memilih Damai Jelang Pemilu 2024
Jelang Pemilu 2024, Tribunnetwork menggelar talkshow memilih damai di sembilan provinsi di Indonesia termasuk di Lampung.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Robi Cahyadi menilai para kaum millenial termasuk mahasiswa dalam memilih tidak terlalu berpengaruh menggunakan politik Identitas.
"Para kaum mahasiswa tidak peduli calon itu berasal dari suku apa, tapi mereka lebih kepada apa yang ditawarkan calon kepada mereka," kata Robi.
Disambut Fritz Edwar Siregar, dikatakannya bahwa politik Identitas masih berpengaruh di 2024 tapi tidak seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
"Politik Identitas pasti masih digunakan dalam Pemilu tapi apakah berdampak, ya tergantung daerah," kata Edwar.
Sementara Hasan Nasbi menilai pemilih dalam Pemilu lebih kepada lingkungan.
"Menurut saya pemilih akan lebih terpengaruh kepada lingkungan atau kelompok mereka," ujarnya.
"Menurut survey sudah banyak nama-nama non Jawa yang yang populer di publik," imbuhnya.
Sementara Triono mengatakan, agar Partai membuka diri agar mengeluarkan capres-capres di luar Jawa.
"Sehingga pemimpin kita kita tidak melulu Jawa sentris," ungkapnya.
Selanjutnya masuk dalam bahasan tentang calon presiden tanpa Partai Politik.
"Kenapa tidak pernah dicoba calon presiden maju secara Independen, karena menurut survey publik tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Partai itu sangat minim," kata Robi Cahyadi.
"Kalau begitu perlu adanya amendemen konstitusi tapi dirancang pasca Pemilu 2024," jawab Hasan Nasbi.
Kemudian diskusi berlanjut ke segmen tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber.
Pertanyaan pertama dilontarkan Rizki Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fisip Unila.
Ia bertanya "Apa sih yang membuat presiden non-Jawa sulit bersaing dalam Pilpres,"