Berita Lampung
Kisah Mahyudin Effendi, Iklas jadi Guru Tidak Tetap hingga Berstatus Guru PNS Metro Lampung
Mahyudin Effendi pernah jadi guru tidak tetap di dua sekolah swasta sampai akhirnya lolos CPNS 2010.
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Metro - Mahyudin Effendi, guru di SMPN 10 Metro Lampung ceritakan perjuangannya dari guru lepas di sekolah swasta hingga menjadi guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mahyudin Effendi mengatakan dirinya telah menjadi pendidik sejak tahun 2003 dengan berstatus guru lepas di dua sekolah swasta.
"Saya dari tahun 2003 itu sudah berkecimpung di dunia pendidikan, awalnya jadi guru di SMP Al Kautsar Bandar Lampung selama 2 tahun," kata Mahyudin saat ditemui Tribun Lampung, Jumat (25/11/2022).
Setelah itu, dirinya mengajar sebagai guru lepas di SMP Kartikatama Metro tahun 2005 hingga 2009.
"Setelah menjadi guru di SMP Al-Kautsar, saya pindah ke SMP Kartikatama Metro," ujarnya.
Ia mengungkapkan pengalamannya ketika menjadi guru lepas di dua sekolah swasta itu selama kurang lebih 6 tahun sebelum akhirnya menjadi guru berstatus PNS.
Baca juga: Aji Bandar Lampung Imbau Jurnalis Tidak Rangkap Jabatan sebagai Penyelenggara Pemilu
Baca juga: SMAN 15 Bandar Lampung Beri Penghargaan Guru Purnabakti di Hari Guru Nasional 2022
"Kalo saya sih sudah lama jadi guru dan jadi saya merasakan betul, seperti kerja sangat ekstra di luar dari kewajiban guru tidak tetap, jadi harus serba bisa," bebernya.
Selama menjadi guru yang tidak tetap selama kurang lebih 6 tahun tersebut, dirinya tidak pernah mengeluhkan keterbatasan tetapi selalu memantapkan hati untuk menikmati prosesnya.
Mahyudin Effendi pun kian mantap jadi pendidik setelah lulus seleksi CPNS tahun 2010 dan kini menjadi guru SMPN 10 Metro.
"Saat itu saya menikmati prosesnya menjadi guru, saat sudah jadi CPNS, tidak ada alasan bagi saya untuk bermalas-malasan menjadi seorang guru," paparnya.
Baginya, menjadi seorang guru merupakan hal yang menyenangkan.
"Sebagai guru itu buat saya menyenangkan, tidak ada niat untuk pindah, walaupun awalnya agak berat, tapi lama-lama nyaman karena saya juga senang interaksi dengan siswa bisa komunikasi, jadi benar-benar menyenangkan jadi guru itu," jelasnya.
Menjadi seorang guru merupakan hal yang diinginkan darinya sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dulu.
"Awalnya ayah dan ibu saya itu guru SD di kampung, kok saya lihat indah sekali bagi saya menjadi guru itu, seperti bagaimana seorang guru megangin pensil ke siswa dari gak bisa nulis sampai bisa nulis," tuturnya.
Selain itu juga terdapat hal-hal yang diingatnya ketika sekolah dulu yang semakin memantapkan hatinya untuk menjadi seorang guru.