Berita Lampung
Jajanan Unik Asal Mesuji Lampung, Kerupuk Telur Asin Harga Cuma Rp 10 Ribu/Bungkus
Pedagang kerupuk telur asin Ahsyarif Hidayat di Mesuji Lampung jual kerupuk telur asin yang dibuatnya Rp 10 ribu per bungkus
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Pedagang telur asin di Mesuji Lampung mengkreasikan dagangannya untuk dijadikan sebagai kerupuk berbahan baku telur asin.
Untuk lokasi pembuatan kerupuk telur asin sendiri berada di Desa Tanjung Mas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur, Lampung, Senin (28/11/2022).
Pedagang kerupuk telur asin Ahsyarif Hidayat di Mesuji Lampung mengatakan kerupuk telur asin yang dibuatnya dijual dengan harga Rp 10 ribu per bungkus.
"Biasanya saya menjualnya itu Rp 10 ribu per bungkus dengan berat 50 gram," ujarnya.
Selanjutnya ia mengaku produk yang dijualnya tidak banyak dan hanya melayani pesanan saja.
Setiap ada yang memesan Ahsyarif menyebut mampu membuat kerupuk dari bahan telur asin sebanyak 3 kilogram.
Baca juga: 11 Personel Polres Way Kanan Tes Urine Dadakan Seusai Apel, Ini Hasilnya
Baca juga: Masyarakat Pesisir Barat Lampung Antusias Daftar Calon PPK, Sudah Ada 320 Pendaftar
"Untuk produknya sendiri kami tidak setiap saat produksi, akan tetapi jika ada pesanan saja," ungkapnya.
Kemudian, Ahsyarif menjelaskan usaha kerupuk telur asin sediri dilakoninya sudah dia tahun yang lalu.
Berawal dari inspirasi sesama pedagang telur asin yang memanfaatkan telur asin untuk dijadikan kerupuk.
"Awal mulanya saya punya ide buat kerupuk telur asin ini waktu itu saya gabung grup peternak telur asin malang.
"Saat itu banyak anggota grup memberi saran untuk memanfaatkan telur asin pecah maupun afkir yang tidak dapat dijual untuk dibuat kerupuk," sambungannya.
Dari saran yang diberikan itu, akhirnya ia memutuskan untuk membuatnya dan berhasil membuat produk kerupuk telur asin.
Namun, ungkap Ahsyarif penjualan kerupuk telur asin waktu itu sempat berhenti karena penjualan tidak terlalu banyak.
Hingga akhirnya ia membuat kembali olahan kerupuk dari bahan baku telur asin.
"Jadi sempat terhenti, terus mulai produksi lagi setelah dilirik oleh orang Dinas kalau produk yang saya buat cukup menarik," jelasnya.