Berita Terkini Nasional

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Garut Jawa Barat Sore Ini

Dikutip dari website resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa berada di darat 52 km BaratDaya Kab-Garut

Editor: Indra Simanjuntak
dokumentasi
Ilustrasi gempa. Gempa berkekuatan 6,4 M dikabarkan mengguncang Garut, Jawa Barat. 

Tribunlampung.co.id, Garut - Gempa berkekuatan 6,4 M dikabarkan mengguncang Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022) pada pukul 16.49 WIB.

Dikutip dari website resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa berada di darat 52 km BaratDaya Kab-Garut

Wilayah Dirasakan (Skala MMI)IV Garut, III Ciamis, III Kalapanunggal, III Sumur, III Tasik, II - III Pamoyanan, II - III Panimbang.

Arahan Gempa ini dirasakan untuk diteruskan pada masyarakat.

BMKG mengimbau warga hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Adapun episentrum gempa tersebut terdapat di 7,51 LS, 107,52 BT dengan jarak 52 kilometer Barat daya Garut dan kedalaman 118 km.

Baca juga: Pembunuh Ayah Ibu dan Kakak Kandung di Magelang Terinspirasi Kasus Kopi Mirna dan Munir

Baca juga: Anak Sarah Azhari Tak Peduli Dikirimi Foto-Foto Syur Ibunya Dulu

Penanganan Gempa Cianjur

Penanganan bencana gempa Cianjur mulai diserahkan ke pemerintah daerah dari pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Hal itu diungkapkan Bupati Cianjur Herman Suherman yang menyampaikan tugas penanganan bencana gempa sejak Senin (28/11/2022) telah dialihkan ke Pemerintah Daerah Cianjur.

Proses peralihan penanganan bencana gempa Cianjur tersebut dilakukan bertahap dari pemerintah pusat atau BPNB ke Pemerintah Daerah Cianjur.

"Pengendalian kebencanaan alam di kabupaten Cianjur secara estafet telah diberikan kepada pemerintah Kabupaten Cianjur mulai Senin (28/11/2022)," kata Herman dalam konferensi pers secara daring dari Cianjur, Senin (28/11/2022).

Ia menambahkan, nantinya Pemda Cianjur tetap mendapatkan bimbingan dan arahan dari BNPB, Basarnas, maupun BMKG.

"Kami Forkominda Kabupaten Cianjur tidak bekerja sendiri dan saya dibantu langsung oleh Pak Dandim, Pak Kapolres selaku tim di lapangan dan juga bisa dibantu oleh Pak Kajari mengenai keuangan dan alhamdulillah SK-nya telah dibuat dan telah saya tanda tangani," kata dia.

Adapun perkembangan hari ini tim dari Basarnas telah menemukan dua korban yang tertimbun tanah di Desa Cikendil.

Dengan demikian korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur sudah tercatat 323 jiwa.

Sementara korban hilang yang masih dalam pencarian sampai saat ini tinggal 9 orang.

"Mudah-mudahan ini besok kita teruskan mohon doanya bisa ditemukan," harap Herman.

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, berdasarkan ketentuan berupa Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Presiden bahwa bencana daerah secara otomatis Komandan Satuan Tugas diambil alih kepala daerah (bupati) dibantu Dandim dan Kapolres.

Pada awal terjadi bencana, penanganan berada dibawah kendali BNPB serta para pejabat negara agar maksimal dan terkendali.

"Mulai Senin, Pak Bupati memegang penuh kendali tugas-tugas di lapangan, baik pencarian dan pertolongan, pengungsi, evakuasi, termasuk pada saat nanti pembangunan rumah-rumah yang rusak. Kami dari pusat tetap akan mendampingi," kata dia.

BNPB menyatakan jumlah pengungsi gempa Cianjur, Jawa Barat, mencapai 73.874 hingga Minggu (27/11/2022).

Dari jumlah tersebut, 92 di antaranya merupakan penyandang disabilitas dan 1.207 merupakan ibu hamil.

"Jumlah pengungsi per hari ini adalah 73.874 orang."

"Rinciannya pengungsi laki-laki 33.713 orang, pengungsi perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang dan lansia 4.204 orang," kata Suharyanto.

Suharyanto mengatakan, para pengungsi tersebut berada di 325 titik pengungsian.

183 titik di antaranya merupakan lokasi pengungsian dengan kategori terpusat.

Kategori terpusat ini mempunyai jumlah pengungsi diatas 25 orang.

Sedangkan, lokasi pengungsian dengan kategori mandiri sebanyak 142 titik, yakni jumlah warga di bawah 25 orang.

"Ada 142 titik pengungsian mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan tempat-tempat pengungsian di sekitar rumahnya masing-masing dengan kekuatan di bawah 25 orang," ujar Suharyanto.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved