Orang Tenggelam di Bendungan Way Rarem
Pria Tenggelam dan Hilang di Bendungan Way Rarem Warga Abungpekurun Lampung Utara
Menurut Camat Abungpekurun Bauhori, korban yang tenggelam di Bendungan Way Rarem bernama Heri Sandi (30), warga Desa Pekurun Tengah, Abungpekurun.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara – Camat Abungpekurun, Lampung Utara Bauhori jelaskan korban yang tenggelam di Bendungan Way Rarem adalah warganya.
Menurut Bauhori, korban yang tenggelam di Bendungan Way Rarem bernama Heri Sandi (30), warga Desa Pekurun Tengah, Abungpekurun, Lampung Utara, pada Jumat (2/12/2022) lalu.
Bauhori jelaskan, harapan dari keluarga, supaya korban Heri Sandi, warga Desa Pekurun Tengah, Abungpekurun, Lampung Utara bisa ditemukan meski kini tenggelam di Bendungan Way Rarem.
“Kini pihak keluarga berharap Heri Sandi bisa ditemukan,” ujar Bauhori, Sabtu (3/12/2022).
Ia membenarkan jika korban terpeleset saat bersihkan gulma di cekungan Bendungan Way Rarem.
“Sebelum kejadian, Heri Sandi sedang membersihkan gulma di sana. Nahas, ia terpeleset ke dalam dan masuk ke dalam cekungan,” katanya.
Baca juga: Breaking News, Seorang Pria Tenggelam dan Belum Ditemukan di Bendungan Way Rarem Lampung Utara
Baca juga: 53 Kafilah Lampung Utara Ikut MTQ Tingkat Provinsi Lampung, Bupati Targetkan Juara Umum
Sementara itu Kapolsek Abung Barat, AKP Ono Karyono mengatakan, kejadian tenggelam korban berawal ketiga pemuda datang ke Bendungan Way Rarem.
Lalu dari ketiga pemuda itu salah satunya korban berniat membersihkan gulma.
Posisi gulma agak turun di spilway Bendungan Way Rarem.
Nahas, ketika akan membersihkan gulma korban terpeleset.
Heri jatuh ke cekungan Bendungan Way Rarem yang kedalamannya sekitar 6 hingga 8 meter.
Rekannya yang mengetahui kejadian itu lantas meminta pertolongan warga sekitar.
Dan kini Heri Sandi belum ditemukan dan sedang diupayakan pencarian oleh petugas gabungan.
“Kami terus melakukan pencarian korban di Bendungan Way Rarem,” katanya, Sabtu (3/12/2022).
Pihaknya juga sampai meminjam alat berat untuk mencari korban.
Alat berat yang dipakai berupa ekskavator.
“Kami sudah mencari sekitar 18 jam tapi belum ketemu,” jelasnya.
Kesulitan yang dihadapi selama pencarian, terus Ono tempat tersebut banyak sedimen tanah, tumpukan kayu, serta gulma.
Baca juga: Pelajar SMP Tewas Tenggelam saat Berenang di Sungai Way Kekah Pesawaran
Baca juga: Kakak Beradik Meninggal Tenggelam ketika Ayahnya Sibuk Atasi Banjir di Lampung Selatan
Jadi posisi korban saat ini belum diketahui dimana.
Untuk itu petugas gabungan masih terus berupaya mencari korban yang sudah dinyatakan hilang sejak Jumat (2/12/2022) lalu.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)