Berita Lampung

Pemkab Lampung Selatan Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoaks Erupsi Gunung Anak Krakatau

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengimbau masyarakat supaya tidak panik dan termakan berita hoaks terkait erupsi Gunung Anak Krakatau.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengimbau masyarakat supaya tidak panik dan termakan berita hoaks (bohong) terkait erupsi Gunung Anak Krakatau 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengimbau masyarakat supaya tidak panik dan termakan berita hoaks (bohong) terkait erupsi Gunung Anak Krakatau.

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika setempat telah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada masyarakat agar lebih memilih berita atau informasi terkait erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Anasrullah mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Terutama, lanjutnya, masyarakat yang berada di Perairan Selat Sunda dan Kawasan pesisir Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di Kecamatan Katibung, Sidomulyo, Kaliada, Rajabasa dan Bakauheni.

"Kami sudah sampaikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar pantai selatan agar meningkatkan waspada erupsi GAK tersebut," kata Anas, Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Ketinggian Kolom Abu 750 Meter

Pihaknya juga meminta agar masyarakat lebih hati-hati, jangan mendengarkan isu-isu hoaks atau informasi yang tidak benar dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Jangan cemas dan panik," ujar Anasrullah.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat kabar dan percaya begitu saja terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya yang justru akan menimbulkan kepanikan ditengah masyarakat.

Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan melakukan monitoring ke wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa.

Monitoring itu dilakukan pasca terjadinya erupsi GAK (Gunung Anak Krakatau) sejak Selasa hingga Kamis (2-5 Januari 2022).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatam (Damkarmat) M Sefri Masdian dan anggotanya, serta Anggota BPBD menyusuri sepanjang jalan pesisir Kecamatan Rajabasa hingga ke Pos Pemantau GAK di Desa Hargo pancuran, Kecamatan Bakauheni.

Dirinya mengungkapkan, aktivitas masyarakat disekitar lokasi GAK masih berlangsung normal seperti biasanya.

"Sama sekali tidak terlihat kecemasan pasca terjadinya erupsi GAK," kata Sefri.

Sefri mengatakan timnya sengaja mengunjungi Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Bakauheni, guna memastikan kondisi GAK terkini.

Karena kata Sefri, isu di luar GAK cukup menghawatirkan, terlebih letusan pada Rabu (4/1/2023) ketinggian material yang dimuntahkan mencapai 3000 meter atau 3 km dari bibir kawah.

Oleh karenanya, pihaknya ke pos pantau GAK guna memastikan kondisi aman.

Dan ternyata aktivitas masyarakat berjalan normal seperti biasa.

Dilokasi pos pantau GAK pukul 21.15 WIB, pada layar monitor, aktivitas GAK hanya mengeluarkan asap putih.

Namun, Kepala Pos Pantau GAK Andi Suwardi menjelaskan jika hal itu merupakan aktivitas biasa dalam keseharian GAK.

Baca juga: Nelayan Lampung Selatan Tetap Melaut meski Gunung Anak Krakatau Gempa Puluhan Kali

"Itu fenomena biasa dalam kesehariannya. Waspada itu harus, tapi jangan panik. Silahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa. Tidak ada hal yang perlu dicemaskan pasca erupsinya GAK," kata Andi.

"Jangan termakan issue hoks. Jika ada hal-hal yang perlu diketahui, silahkan hubungi kami. Kami selalu siaga 1×24 jam," jelasnya.

Andi menegaskan kondisi terkini GAK aman, meski berstatus level 3 (siaga).

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved