Penemuan Jenazah di Bandar Lampung

Camat Panjang Bandar Lampung Pantau Perkembangan Kejiwaan Sarmi Istri Almarhum Sarijan

Puskesmas Panjang akan pantau kejiwaan Sarmi (52) istri almarhum Sarijan (65) karena selama ini diduga ODGJ.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Puskesmas Panjang Bandar Lampung akan pantau perkembangan kejiwaan Sarmi istri almarhum Sarijan yang selama ini diduga ODGJ. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Camat Panjang M Supriyadi mengatakan, pihaknya melalui Puskesmas Panjang akan memantau perkembangan kejiwaan Sarmi (52) istri almarhum Sarijan (65).

"Sarmi istri mendiang Pak Sarijan ini diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ)," kata Camat Panjang M Supriyadi saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (12/2023).

Ia mengatakan, tenaga kesehatan dari Puskesmas Panjang juga hadir untuk ke depannya memantau kondisi kejiwaan Sarmi (52) istri almarhum Sarijan (65).

"Sementara ini tim medis sudah melakukan pengecekan kesehatan istri Pak Sarijan," kata Supriyadi.

Saat ditanya apakah ke depannya akan ditangani  Dinas Sosial (Disos), Supriyadi mengatakan, akan dilihat perkembangannya.

"Apakah ke depan akan ditangani pihak Disos atau pihak keluarga, tapi yang jelas kami menyerahkan kondisi kesehatannya kepada pihak puskesmas dulu," kata Supriyadi.

Baca juga: BPBD Bandar Lampung Kerahkan 15 Personel Evakuasi Jenazah Sarijan

Baca juga: Almarhum Sarijan Warga Panjang Bandar Lampung Memiliki Riwayat Sakit Kulit Eksim

Ia mengatakan, jika memungkinkan setelah mendapatkan perawatan maka akan diserahkan kepada pihak keluarga.

"Sebelum meninggal dunia, Pak Sarijan ini kesehariannya rajin ke musala. Karena sakit jadi berkurang keluar rumahnya," kata Supriyadi.

Menurut Ketua RT 12, Lingkungan 2 , Kampung Kebun Sayur, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Tukul Priyanto, almarhum Sarijan memang beberapa bulan terakhir ditinggal oleh istrinya Sarmi (52).

"Istrinya pergi ke rumah saudaranya di Way Lunik, sedangkan Pak Sarijan pergi ke rumah adiknya di Natar Lampung Selatan atau dekat pemandian air panas sekira dua bulan lamanya sebelum meninggal dunia," kata Tukul.

Ia mengaku, Sarijan sempat mengambil bantuan sosial.

"Pada saat ada bantuan sosial BBM saya kabarin Pak Sarijan, lalu beliau ambil uang bansos tersebut dan setelah itu Pak Sarijan ini menyusul istrinya di Way Lunik," kata Tukul.

Kemudian juga Sarijan tidak memiliki anak, dan saat istrinya ke Natar maka dirinya sendiri di rumah.

Hal itu lantas kerap diberikan sarapan oleh keponakannya bermana Dwi Septian.

 Keponakannya pada hari Selasa (10/1/2023) lalu mengantarkan sarapan dan menaruhnya di gagang pintu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved