Berita Lampung

Polisi Buka Suara Soal 7 Orang Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah, 3 Tewas

Akibat keracunan pisang goreng di Lampung Tengah itu, sebanya tiga orang diantaranya meninggal dunia. Kemudian empat orang dirawat.

Kolase Tribunlampung.co.id
Foto Ilustrasi pisang goreng (kiri) dan rumah duka korban keracunan (kanan). Polisi akhirnya buka suara soal 7 orang keracunan pisang goreng di Lampung Tengah, tiga korban tewas dan empat orang selamat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polisi dari Polres Lampung Tengah, Polda Lampung akhirnya buka suara terkait peristiwa keracunan pisang goreng di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Lampung.

Kejadian keracunan pisang goreng di Lampung Tengah tersebut menelan korban sebanyak tuju orang.

Akibat keracunan pisang goreng di Lampung Tengah itu, sebanya tiga orang diantaranya meninggal dunia. Kemudian empat orang lainnya sempat harus mendapatkan perawatan medis.

Kini keempat orang itu sudah sehat sehingga kembali ke kediamannya masing-masing.

Korban meninggal adalah kakek nenek yang beranama Dikin (80) dan Tayem (75). Keduanya warga Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Baca juga: Firasat Istri Korban Meninggal Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah, Rasanya Pahit

Seorang meninggal lainnya merupakan kerabat keduanya, yakni Novriadi (37) warga Metro Utara, Kota Metro, Lampung.

Selanjutnya korban selamat ada empat orang terdiri dari S (49) warga Lampung Tengah, AS (66) warga Metro Utara, J (42) warga Punggur dan AJ (36) warga Metro Utara.

Keempat orang selamat ini sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani Metro.

Peristiwa keracunan di Lampung Tengah itu terjadi Selasa, 17 Januari 2023 sekitar pukul 23.00 WIB. 

Lantas keempat korban selamat pulang dari rumah sakit setelah dinyatakan sehat pada Jumat (20/1/2023)

Diaketahui atas keracunan pisang goreng di Lampung Tengah tersebut polisi sudah mengambil sampel makanan yang membuat korban meninggal dan sampai ada yang dirawat di rumah sakit.

Uji Laboratorium tersebut dilakukan terkait adanya laporan kasus tewasnya kakek nenek akibat keracunan pisang goreng di Tanjung Kejawen, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Selasa (17/1/2023).

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas mengatakan, jajarannya sudah berada di lokasi kejadian sejak Selasa, ketika menerima laporan dari masyarakat ada indikasi keracunan pisang goreng.

Inafis juga turun ke lokasi membawa pisang goreng dan peralatan masak untuk diuji kandungan racunnya di Laboratorium.

"Dugaan tersebut sedang kita uji di laboratorium, terkait pisang goreng sisa dan peralatan masak yang digunakan korban," katanya kepada Tribun Lampung, Sabtu (21/1/2023).

Dari hasil uji laboratorium, katanya, akan diperoleh data spesifik kandungan zat yang terdapat di pisang goreng dan peralatan masak yang menyebabkan adanya racun.

Diketahui akibat keracunan pisang goreng di Lampung Tengah tersebut, sebanyak tiga orang meninggal dunia. Kemudian empat korban lainnya harus menjalani perawatan medis.

Menurut Edi, terkait adanya korban lain dalam peristiwa ini, memang dugaan mengerucut pada pisang goreng

Sebab empat korban yang dirawat di RSAY memakan pisang tersebut, sedangkan yang tidak makan selamat.

Baca juga: Total 7 Orang Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah, 3 Tewas Empat Selamat

Baca juga: 4 Korban Selamat Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah Membaik, Tiga Meninggal

Namun, hasil pemeriksaan otopsi luar yang dilakukan RSAY, pihaknya hanya memvonis penyebab kematian karena keracunan, sedangkan jenis racunnya masih dugaan.

Pihak kepolisian harus menunggu hasil lab untuk memastikan, jenis racun tersebut benar dari obat pertanian atau bukan.

"Hasil uji lab memakan waktu 7 hari dari hari selasa. Selebihnya, dari olah TKP kami belum menemukan tanda upaya pembunuhan," kata Kasat Reskrim.

Firasat Istri

Peristiwa keracunan makanan pisang goreng sekeluarga di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah menyisakan duka mendalam.

Tidak hanya keluarga di Lampung Tengah, seorang keluarga di Metro ikut menjadi korban meninggal keracunan makanan pisang goreng.

Korban meninggal keracunan pisang goreng dari Metro adalah Novriadi (37). Sedangkan yang di Kecamatan Punggur, Lampung tengah merupakan pasangan kakek nenek inisial D (80) dan T (80). 

Korban D dan T merupakan paman dari Novriadi.

Sebenarnya, Novriadi  warga Metro Utara ini pergi melayat atas kabar duka meninggalnya D dan T di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Tidak disangka, Novriadi justru pulang dengan tubuh yang sudah terbujur kaku. 

Ternyata atas ketidak tahuannya, Novriadi ikut memakan pisang goreng yang akibatkan kakek nenek itu meninggal dunia.

Alhasil kematian Novriadi menyisakan kesedihan istrinya, Agustina.

Agustina pun menceritakan saat-saat terakhir dirinya melihat sang suami meninggalkan rumah untuk pergi takziah.

Setelah itu, Agustina syok karena malah mendapat kabar suaminya sudah tiada.

Agustina hanya termangu saat tetangganya mengetuk pintu rumahnya pada Selasa, 17 Januari 2023 sekitar pukul 23.00 WIB.

Ia sempat terdiam beberapa saat sebelum tangisnya pecah.

"Mas Ade meninggal dunia, bu," bisik tetangganya pada Agustina malem itu.

Agustina bercerita, pada hari itu suaminya bernama Novriadi meminta izin kepadanya untuk takziah ke rumah pamannya.

Wanita berusia 34 itu lantas menginzinkannya.

Namun, setelah sepeda motor suaminya berjalan, ia merasa ada sesuatu di lubuk hatinya.

"Saya tidak mengerti, pokoknya kemarin itu perasaan saya nggak enak aja pas suami saya pergi itu," tutur Agustina sambil menggendong buah hatinya saat ditemui di rumahnya RT 14 RW 03 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara, Kamis (19/1/2023).

Para tetangga dan keluarga hanya bisa terdiam saat Agustina menangis malam itu.

Mereka membiarkan dirinya hingga dalam kondisi tenang.

Ia mengaku heran atas kejadian yang menimpa suaminya tersebut.

Pasalnya, suaminya yang berusia 37 tahun itu tak pernah sama sekali memakan pisang goreng selama hidup berumah tangga dengannya.

"Jadi agak kaget juga, mas. Karena saya dan almarhum sering membeli gorengan. Tapi ya itu, dia tak pernah memakan pisang goreng, bahkan menyentuh pun tidak. Jadi yang almarhum makan cuma tahu saja," beber Agustina.

Namun, dengan kebesaran hatinya, Agustina mengikhlaskan kepergian suaminya.

Meskipun ia baru berumah tangga selama satu tahun.

Janda satu anak itu mengaku, suaminya merupakan seorang pribadi yang bertanggung jawab, baik hati, dan pandai bersosial.

Kini, Agustina hanya tinggal berdua bersama anaknya yang masih berusia 2,5 bulan.

Ada sebuah kejadian janggal pada magrib di hari suaminya meninggal itu.

Pintu rumahnya ada yang mengetuk pada saat itu.

Padahal suaminya sudah izin dengannya sejak pukul 16.00 WIB.

"Saya nggak tau itu apa. Cuma saya menduganya itu almarhum yang ingin memberikan tanda," kata dia.

Saat itu, kondisi suaminya sehat dan tidak ada penyakit satu pun.

Cuma nahas, racun yang berada dalam pisang goreng tersebut berhasil merenggut nyawanya.

Diketahui, Ade Novriadi (37) merupakan salah satu korban dari pisang goreng diduga mengandung racun.

Ia meninggal setelah memakan pisang goreng yang disuguhkan saat takziah di rumah pamannya.

Kesaksian Korban Selamat

Kesaksian korban selamat keracunan pisang goreng di Kecamatan Punggur Lampung Tengah.

Satu korban selamat dari keracunan pisang goreng di Lampung Tengah, AJ (36) mengungkapkan bila mulanya datang melayat pasangan kakek dan nenek meninggal inisial D (80) dan T (80).

Kemudian dirinya bersama-sama saat itu lima orang ke dapur nenek dan kakek meninggal di Lampung Tengah diduga keracunan pisang goreng.

Ternyata di dapur, mereka yang masih memiliki hubungan keluarga melihat ada pisang goreng. Awalnya mereka tidak tahu bila pisang goreng tersebut berbahaya.

Lantas mereka tergiur untuk mencicipi pisang goreng tersebut, "Posisinya sudah dingin saat itu," kata AJ saat ditemui di RSUD Ahmad Yani Metro, Kamis (19/1/2023).

Ia mengatakan, dirinya hanya mencicipi sedikit pisang goreng tersebut, kemudian langsung meludahkan pisang goreng itu.

"Karena rasanya pahit sekali, jadi saya ludahkan lagi, mungkin memang ada yang sempat tertelan," bebernya.

Tak berselang lama, lanjut dia, dirinya bersama keempat orang saudaranya tersebut mengalami gejala keringat berlebih dan pusing.

"Bahkan ada yang sampai muntah dan kejang saat itu, sekitar 15 menit setelah memakan pisang goreng itu," ungkapnya.

Ironisnya dari kejadian tersebut satu dari lima orang ini meninggal dunia. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary/Fajar Ihwani Sidiq) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved