Suami Sekap Istri dan Anak

Alasan Polisi Lepaskan Suami di Lampung yang Sekap Istri dan 4 Anaknya

Polisi mengungkap alasan melepaskan seorang suami asal Bandar Lampung, Lampung, meski telah melakukan penyekapan terhadap istri dan empat anaknya.

Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Rumah kontrakan di Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, yang dijadikan tempat suami menyekap istri dan 4 anaknya. Polisi mengungkap alasan melepaskan seorang suami asal Bandar Lampung, Lampung, meski telah melakukan penyekapan terhadap istri dan empat anaknya di rumah kontrakan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Polisi mengungkap alasan melepaskan seorang suami asal Bandar Lampung, Lampung, meski telah melakukan penyekapan terhadap istri dan empat anaknya di rumah kontrakan.

Diketahui, insiden penyekapan terhadap istri dan 4 anaknya dilakukan sang suami terjadi di rumah kontrakan di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung.

Bahkan, video penyekapan terhadap lima orang tersebut sempat viral di media sosial.

Meski telah diamankan pihak kepolisian, pelaku tersebut akhirnya dilepaskan.

Pasalnya, korban yang disekap dalam rumah kontrakan di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung itu tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Selanjutnya hasil pemeriksaan polisi tidak menemukan tindak kekerasan fisik yang dialami korban beserta anaknya saat disekap di rumah kontrakan di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung.

Namun, istri korban enggan rujuk dengan sang suami dan memutuskan untuk berpisah.

Kejadian suami sekap istri dan empat anaknya sempat viral lewat media sosial.

Peristiwa itu terjadi di sebuah kontrakan yang beralamat di Jalan Mekar Sari Gang Mekar Indah RT.03. Lk. II. Kelurahan Kedamaian Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung.

Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Doni Aryanto, mengatakan pelaku kini telah dipulangkan, pada Minggu (29/1/2023).

"Suami istri sudah kita periksa sekitar 24 jam kemarin, sekarang sudah dipulangkan," ujar Doni.

"Istrinya tidak mau lapor, dan tidak ada kekerasan fisik juga, makanya tidak bisa kita tindaklanjuti," jelasnya

Doni menjelaskan, kedua belah pihak kini telah sepakat untuk berdamai.

Namun menurut Doni, sang istri memutuskan untuk pulang ke tempat keluarganya dan enggan untuk serumah lagi dengan pelaku RD.

"Sudah berdamai, tapi intinya istrinya ingin berpisah dengan suaminya karena sudah tidak cocok lagi," ujar Doni.

Lebih lanjut, Doni menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat pelaku sedang keluar kota.

Namun karena faktor cemburu, sang suami kemudian memerintahkan anak tertuanya untuk mengunci pintu saat hendak keluar rumah.

"Karena suaminya cemburuan, makanya anaknya disuruh untuk mengunci pintu saat mau berangkat sekolah, dan pas pulang pintu itu dibuka,"

"Jadi sebenarnya itu bukan penyekapan, tapi cuma dikunci pintunya dari luar,"

Menurut Doni, penyekapan itu sebenarnya bahasa yang digemborkan oleh tetangganya.

Pasalnya tetangga merasa iba saat melihat keadaan anak korban yang berjumlah 8 orang.

"Penyekapan itu sebenarnya bahasa tetangganya," ujar Doni

"Karena tetangga melihat anak korban ini banyak, jadi merasa kasihan, terjadilah vilral dan disebut disekap," jelas Doni

Doni melanjutkan, suami yang breprofesi sebagiai tukang parkir ini sendiri mengatakan dia tanggungjawab saat meninggalkan istrinya ke daerah Tulang Bawang.

"Saat meninggalkan istrinya, dia bilang saya tanggungjawab, saya kasih uang dan beras, tapi kan saya kasih semampu saya," ujar Doni menirukan pelaku RD.

Diketahui, saat meninggalkan korban beserta anaknya keluar kota, pelaku memberikan uang senilai Rp 140 ribu.

Lebih lanjut, Doni mengatakan pelaku kini sudah dipulangkan kepada keluarganya.

"Karena kita tidak punya dasar untuk melakukan penahanan, karena tidak ada laporan dari korban,"

"Selain itu tidak ada kekerasan yang dialami istri maupun anaknya," pungkas Doni.

Motif Suami Sekap Istri dan Anak

Kasus suami sekap istri dan anak-anak di Lampung viral dan menghebohkan warga di Bandar Lampung.

Sang suami berinisial RD tega menyekap istri dan empat anaknya di sebuah kontrakan yang beralamat di Jalan Mekar Sari Gang Mekar Indah RT.03. Lk. II. Kelurahan Kedamaian Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung.

Setelah diperiksa polisi, terungkap motif penyekapan diduga karena sang suami cemburu dengan istrinya. Sang suami menyekap istri dan anaknya karena khawatir istrinya selingkuh.

Karena itu, saat suami hendak kondangan ke luar kota ke Menggala, Tulangbawang, Lampung ia mengurung istri dan empat anaknya di dalam kamar kontrakan.

RD kemudian mengunci pintu kamar kontrakan menggunakan rantai dan digembok.

Hal tersebut dikatakan oleh Kapolsek Tanjungkarang Timur, Kompol Doni Aryanto, Sabtu (28/1/2023).

Menurut Doni, sang suami curiga istrinya dekat dengan laki-laki lain selain dirinya.

Alhasil sang suami melarang istri dan empat anaknya keluar kontrakan supaya tidak selingkuh.

"Pada Minggu (21/1/2023), pelaku hendak pergi ke daerah Menggala untuk menghadiri adanya pesta, sehingga berpesan, istrinya jangan keluar kontrakan," kata Doni Aryanto.

Ia menambahkan kemudian pelaku pergi ke Menggala dan memberikan uang Rp 140.000 pada istrinya.

Menurut Doni, alasan suami mengurung Istri dan empat orang anaknya di dalam kamar kontrakan karena cemburu istrinya selingkuh.

"Istri pelaku hanya ketahuan bahwa dia di curigai suaminya ada laki lain, hingga cemburu dan tidak boleh keluar-keluar rumah," kata dia.

"Tidak ada kekerasan fisik yang dialami oleh korban," ujar Kompol Doni.

Sebelum pergi ke Menggala lanjut Kompol Doni, pelaku berpesan kepada anak tertuanya berinisi DS jika sekolah atau keluar pintu kontrakan dikunci.

Sehingga, saat DS sekolah di hari Selasa pintu kontrakan dikunci olehnya atas permintaan ayahnya.

Namun, dalam kamar kontrakan tersebut adanya ibu dan 4 adiknya, sedangkan tiga orang adik lainnya juga sekolah.

Lebih lanjut, Doni Aryanto mengatakan pelaku kini sudah amankan di Mapolsek Tanjung Karang Timur.

"Petugas sudah ke lokasi, dan pelaku sudah berhasil kami diamankan," ujar Kompol Doni, Sabtu (28/1/2023).

"Pelaku mengurung istri bersama empat orang anaknya di dalam kamar kontrakan, dengan pintu terkunci dengan menggunakan rantai dan tergembok," jelasnya.

Doni pun mengatakan bahwa para korban kini telah dievakuasi ke tempat yang aman.

Sementara salah satu anak yang mengalami sakit telah dibawa berobat ke rumah sakit.

Diketahui sebelumnya, Viral di TikTok seorang istri dan 8 anaknya dikurung dalam rumah kontrakan dan kondisi pintu dikunci oleh suaminya dan sudah berapa hari tidak pulang ke rumah.

Adapun video tersebut diketahui pertama kali diunggah oleh akun TikTok @Siti Rohma Dayanti sejak 25 Januari 2023 lalu.

Unggahan video tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu anak yang dikurung mengalami sakit dan suhu badannya panas.

Dalam video unggahan terakhir, akhirnya wanita beserta anak-anaknya tersebut kini sudah bebas, bantuan warga, pamong dan Bhabinkamtibmas setempat.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved