Berita Lampung

Camat Rajabasa Pastikan Oknum RT Intoleran dan Gereja GKKD Sepakat Berdamai

Camat Rajabasa Bandar Lampung Hendry Satria Jaya memastikan bahwa oknum RT Intoleran dan pihak gereja GKKD telah berdamai

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Camat Rajabasa Bandar Lampung Hendry Satria Jaya jalin rekonsiliasi terhadap kedua belah pihak di Aula Kelurahan Rajabasa Jaya, Jumat (24/2/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Camat Rajabasa Bandar Lampung Hendry Satria Jaya memastikan bahwa oknum RT Intoleran dan pihak gereja GKKD telah berdamai dan terjalin rekonsiliasi.

Diketahui, oknum RT di Kecamatan Rajabasa viral setelah lakukan sikap Intoleran melakukan pembubaran jemaat gereja GKKD saat beribadah, Minggu (19/2/2023).

Camat Rajabasa Bandar Lampung Hendry Satria Jaya mengatakan, oknum RT Intoleran dan pihak gereja GKKD telah melakukan perdamaian dan harapannya tetap terjalin harmonisasi di tengah masyarakat.

"Kami mendukung dengan perdamaian tersebut," 

"Kejadian tersebut sudah menjadi atensi mulai dari unsur Lurah, Camat, Walikota, Dandim hingga Kapolresta," 

Baca juga: Komisi III DPR RI Minta Revisi Peraturan Bersama 2 Menteri Terkait Pendirian Rumah Ibadah

Baca juga: AKBBL Minta Polisi Tindak Tegas Oknum Intoleran Pembubaran Jemaat Gereja di Lampung 

"Kami dari unsur pimpinan kecamatan sampai tingkat presiden menjadi perhatian khusus, dan saat ini telah terjadinya rekonsiliasi atau sepakat terwujudnya kerukunan umat beragama," kata Camat Rajabasa Bandar Lampung Hendry Satria Jaya kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (24/2/2023).

Ia mengatakan, masyarakat dan semua unsur-unsur harus saling mendukung dan bahu membahu untuk saling bertoleransi dalam bentuk apapun. 

Hendry mengatakan, pasca kejadian ini harapannya menjadi role mode baru untuk dibuat ikon kebhinekaan.

"Terlepas ini menjadi momentum akan dibuat pendeta ikon Pancasila kebhinekaan dan begitu pamong tersebut," kata Hendry.

Rekonsiliasi tersebut harapannya saling berpegangan dan saling memaafkan.

"Termasuk saudara dari Kristiani juga saat ini sudah bisa beribadah dan tidak ada larangan apapun itu juga setelah kejadian tersebut," 

"Termasuk pihak masyarakat khusus pamong atau ketua RT Wawan juga telah terciptanya rekonsiliasi permanen," kata Hendry.

Hal tersebut menjadi poin penting yang menjadi pengingat dan penguat dalam merangkai kebhinekaan.

Pendeta GKKD Rajabasa Jaya Naek Siregar mengatakan, Tuhan hadir dalam rekonsiliasi ini untuk merajut kebhinekaan negera kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jadi walupun ada sedikit kesepahaman dan telah viral, tapi pada hari ini kami bersama Pak Wawan dan kami dari gereja kami telah berdamai dan rekonsiliasi berdamai," kata Naek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved