Berita Lampung

Puluhan Hektar Sawah di Wirabangun Mesuji Lampung Terendam Banjir

Memasuki masa taman padi, sawah di Desa Wirabangun Mesuji terendam banjir akibatnya tanaman padi usia 30 hari terendam.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok warga
Puluhan sawah di Desa Wirabangun, Mesuji Lampung terendam banjir saat baru saja ditanami padi menyebabkan kerugian petani. 

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Puluhan hektar sawah di Desa Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung terendam banjir, Rabu (1/2/2023).

Banjir yang genangi puluhan hektar sawah di Desa Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung terjadi saat memasuki masa tanam padi, Rabu (1/3/2023).

Kondisi ini menjadi keluhan para petani yang menggarap sawah di Desa Wirabangun Mesuji Lampung karena tanaman padi baru selesai ditanam.

Warsito, seorang petani, mengaku sawahnya selalu kebanjiran setelah hujan lebat.

"Jadi posisi sekarang ini masih masa tanam, baru tanam kena banjir dan tenggelam yo rugi mas," ujarnya

Apalagi kata dia sejah dua tahun kebelakang hingga saat ini banjir yang terjadi lebih parah jika dibandingkan pada tahun 2019.

Baca juga: BPKAD Mesuji Raih Penghargaan Terbaik ke-3 Penyaluran Dana Desa

Sebab, ungkap Warsito adanya banjir yang terjadi di sawahnya itu diperparah dengan adanya pintu air irigasi atau sungai.

"Memang sebelum dibangun pintu air juga banjir  tetapi tidak separah ini. Karena dibangunnya pintu air itu tahun 2019, aliran air tidak lagi begitu lancar."

"Jadi yang biasanya tanpa pintu air jadi banjir itu hanya sehari, besok lagi sudah surut. Sedangkan saat ini banjir bisa berhari-hari gara-gara pintu air," sambungnya.

Ia pu beranggapan jika adanya pintu air itu yang menahan lajunya air dan membuat air meluap di sawahnya.

"Dengan aliran air yang lamban, air tuh lari ke kiri dan kanan ke sawah warga dan banjir pada akhirnya," ucapnya.

Selain itu, persoalan lainya adalah ketika memasuki masa kemarau adanya pintu air tersebut  tidak ada manfaatnya juga.

Sebab, Warsito menyebut jika para petani tegap mengambil air menggunakan mesin alkon.

"Nah apalagi hujan posisinya lebih parah, sekarang banjir nya lebih lama. Jadi waktu hujan air makin lamban untuk pergi tetapi waktu kemarau ya tidak bermanfaat juga karena sulit air juga," paparnya.

Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dan Holtikultura, Dinas Pertanian Mesuji, Halwan, menuturkan jika sawah yang terdampak banjir di Desa Wirabangun itu baru memasuki masa tanam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved