Berita Lampung

Ulat Keluwing Serbu Pemukiman Warga Pekon Walur Krui Selatan, BPBD Pesisir Barat Cek Lokasi

Ribuan ulat keluwing atau kaki seribu merebak di pemukiman warga Pekon Walur Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat Lampung.

|
Penulis: saidal arif | Editor: taryono
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)
Ribuan ulat keluwing atau kaki seribu merebak di pemukiman warga Pekon Walur Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Ribuan ulat keluwing atau kaki seribu merebak di pemukiman warga Pekon Walur Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat Lampung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pesisir Barat, Unzir mengatakan, jika fenomena serangan ulat keluwing tersebut bukan lagi ranah pihaknya.

" Jadi kalau serangan ulat ini masuk dalam katagori bencana artinya sudah ranah BPBD," ungkapnya, Rabu (15/3/2023).

Namun, kata dia, jika ulat tersebut merusak tanaman baru ranah pihaknya.

Ditambahkannya, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait fenomena tersebut.

Baca juga: Motor Milik Wartawan Nyaris Digasak Pencuri di DPRD Lampung Utara, Aksi 2 Pelaku Terekam CCTV

"Nanti kita koordinasi juga dengan BPBD jika memang dibutuhkan tentu kita siap untuk membantu," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat, Mirza Sahri menjelaskan, saat ini pihaknya sedang turun ke lapangan untuk mengecek fenomena tersebut.

"Team kita sedang turun meninjau lokasi, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata dia.

Lanjutnya, setelah dilakukan peninjauan pihaknya akan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Besok lah kita informasikan apa saja langkah yang akan kita ambil, karena tim kita sedang mengecek fenomena ulat keluwing ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Warga Pekon Walur Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat Lampung mengeluhkan serangan ulat keluwing atau hama kaki seribu yang menyebar di kebun, selokan hingga masuk ke pemukiman penduduk.

"Tiap hari jumlahnya makin bertambah, saya juga bingung dari mana datangnya," ungkap Deni, warga Pekon Walur, Senin (13/3/2023).

Dikatakannya, keberadaan ulat keluwing ini sendiri sudah terjadi sejak dalam tiga pekan terakhir.

Deni mengaku, keberadaan ulat keluwing ini sendiri tidak menimbulkan rasa gatal pada kulit.

Kendati tidak menimbulkan gatal, kehadiran ribuan ulat keluwing ini di pemukiman tentu sangat mengganggu.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved