Berita Lampung

Percakapan Pratama Wijaya dengan Ibunda Sebelum Meninggal, Minta Tak Lapor Polisi

Wirna menunda niat melapor ke polisi lantaran dicegah anaknya yang mengaku mendapat ancaman oleh para seniornya.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
PERCAKAPAN SEBELUM MENINGGAL - Wirnawani menunjukkan foto almarhum anak sulungnya, Pratama Wijaya Kusuma yang meninggal pasca mengikuti Diksar Mahepel Unila, Kamis (9/10/2025). Wirna mengungkap percakapannya dengan Pratama Wijaya sebelum sang anak meninggal. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Winarni mengungkap percakapan dengan Pratama Wijaya Kusuma sebelum sang anak mengembuskan nafas terakhirnya.

Kepada Tribunlampung.co.id, Wirnawani mengaku sempat berniat untuk melapor ke polisi setelah melihat kondisi anaknya yang penuh luka saat sepulang mengikuti Diksar Mahepel FEB Unila.

Namun, Wirna akhirnya menunda niat melapor ke polisi lantaran dicegah anaknya yang mengaku mendapat ancaman oleh para seniornya.

"Awalnya saya sudah niat mau ngelaporin, Saya sudah foto-foto bekas-bekas lukanya," ungkap Wirnawati, Kamis (9/10/2025). 

Namun, Pratama memohon agar ibunya tidak melanjutkan laporan. 

"Si Tama ini bilang 'Jangan diaduin, mereka itu banyak, mereka ada di mana-mana'," kenang Wirnawani sembari menyeka air mata.

Menurut Wirna, puncak kekhawatiran Pratama adalah ancaman yang diarahkan tidak hanya kepada dirinya, tetapi juga kepada orang yang ia cintai. 

"Anak saya bilang kalau bukan cuma dia yang bahaya, tapi juga orang yang Tama cintai, artinya keluarganya termasuk saya ibunya dalam bahaya," lanjutnya.

Berjalannya waktu, Pratama akhirnya mendapat perawatan di rumah sakit pasca mengikuti Diksar selama empat hari pada pertengahan November 2024.

Namun, kondisi Pratama kian memburuk hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Senin (28/4/2025).

Pasca anaknya meninggal dunia, Wirnawani akhirnya mengukuhkan niat untuk melapor polisi, dengan harapan tidak ada lagi mahasiswa lain yang menjadi korban.

Hasil ekshumasi Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Lampung menyebutkan, penyebab utama kematian mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, Pratama Wijaya Kusuma adalah tumor otak.

Namun, hal ini memicu keraguan mendalam dari pihak keluarga. 

Wirnawani, ibunda almarhum, mengaku almarhum Pratama tidak memiliki riwayat penyakit serius sejak kecil.

Ia menjelaskan, Pratama adalah anak yang sehat dan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelum mengikuti Diksar Mahepel. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved