BKKBN Tribun Lampung Cegah Stunting
BKKBN Provinsi Lampung Lakukan Program Pencegahan Stunting Dari Hulu
BKKBN bersama dengan Tribun Network mengadakan program semesta mencegah stunting dari hulu.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - BKKBN bersama dengan Tribun Network mengadakan program semesta mencegah stunting.
Program ini bertujuan untuk mendukung pengentasan stunting yang dilaksanakan BKKBN Lampung dan dikampanyekan bersama dengan Tribun Network.
Kepala BKKBN Provinsi Lampung dr. Nurizky Permanajati mengatakan, program ini dijalankan karena angka stunting di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi.
Namun menurut dr Nurizky prevelensi stunting di Lampung sudah cukup baik.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Lampung 2021 adalah 18,5 persen lalu turun 3,3 persen, sehingga angka stunting menjadi 15,2 persen.
Targetnya di tahun 2024 angka stunting akan kembali turun menjadi 10,8 persen.
Baca juga: Iqbal Ardiansyah Jadi Kakak Asuh Mencegah Stunting di Lampung, Berikut Kiprahnya
Baca juga: BKKBN dan Tribun Network Kampanye Cukup Dua Telur Semesta Mencegah Stunting
"Agar semakin menurun BKKBN Provinsi Lampung telah memiliki program pencegagan stunting dari hulu," kata dr. Nurizky.
Dengan adanya program pencegahan stunting dari hulu, maka pencegahan stunting tidak lagi hanya konsentrasi ke pencegahan dari 1000 hari pertama kehidupan.
Melalui program pencegahan stunting dari hulu, BKKBN Provinsi Lampung melakukan pendampingan seperti pendampingan calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui.
BKKBN Provinsi Lampung juga sudah membentuk tim pendamping keluarga yang lebih banyak ada di desa.
Kader pendamping keluarga itu dari bidan, kader kb, dan kader pkk.
Tugas kader pendamping keluarga adalah melakukan screening untuk mengidentifikasi awal stunting, melakukan pendampingan, dan melaporkan.
Orangtua juga bisa mengidentifikasi awal stunting pada anaknya, yakni dengan cara melihat apakah tinggi badan dan umur anak sesuai.
Kalau tidak sesuai segera bawa anak ke puskesmas, karena khawatirnya anaknya stunting.
Penyebab stunting yang terbesar adalah pemahaman orangtua mengenai pola pengasuhan anak.
Kebanyakan orangtua tahunya pola pengasuhan anak dimulai dari anak lahir, padahal dimulai sejak bertemunya sperma dan sel telur.
Penyebab stunting lain adalah asupan gizi kurang, kemiskinan, serta terkait dengan akses faskes, air bersih, dan pangan.
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)
Anggota DPD RI Abdul Hakim Apresiasi Program Semesta Mencegah Stunting yang Digagas Tribun dan BKKBN |
![]() |
---|
Anak 14 Tahun di Lampung Ikut Program Semesta Mencegah Stunting sebagai Wujud Peduli Sesama |
![]() |
---|
Sekretaris MTI Lampung Terdorong Ikuti Giat Cegah Stunting Karena Miliki Kisah Tersendiri |
![]() |
---|
Dukung Program Semesta Mencegah Stunting, Gravinci Lampung Ikut Berdonasi untuk Anak Bangsa |
![]() |
---|
Komunitas Motor BrotherSipX Lampung Berharap Pencegahan Stunting di Lampung Kian Masif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.