Berita Terkini Nasional

Dirantai Menantu, Pria Asal Lampung Berhasil Kabur sampai Jakarta

Mukti Amin (51), pria asal Lampung berhasil kabur ke Jakarta meski tangannya dirantai akibat dipasung menantunya setelah cekcok dengan istrinya.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/TribunJateng
Ilustrasi. Pria asal Lampung berhasil kabur ke Jakarta meski tangannya dirantai menantu setelah dia cekcok dengan istrinya, kini berada di Polsek Kalideres. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Mukti Amin (51), pria asal Lampung berhasil kabur sampai ke Jakarta meski tangannya dirantai.

Dari pengakuan Mukti Amin, dirinya berasal dari Lampung dan kabur karena menantu memasungnya dengan rantai dan diikat di salah satu tiang rumah.

Pemasungan itu berlangsung semalam karena Mukti Amin berhasil kabur hingga ke Jakarta dan akhirnya melapor ke Polsek Kalideres.

Di Polsek Kalideres, Mukti Amin mengaku pemasungan dilakukan menantu, setelah dia cekcok dengan istrinya. 

Mukti Amin mengaku sedang mengalami masalah rumah tangga dengan istrinya.

Lalu menantunya ikut campur hingga terjadi aksi pemasungan kepada Mukti Amin.

Baca juga: Kepala Desa di Serang Terlibat Cekcok Lalu Meninggal Tertusuk Jarum Suntik

Dikutip dari TribunJakarta.com, Mukti Amin mengaku berhasil kabur saat dipasung di tiang rumahnya di Lampung.

Kepada polisi, ia bercerita, tangan kanannya dirantai lalu diikat ke sebuah tiang hingga semalaman.

Bahkan kakinya juga diikat menggunakan pemberat kayu.

"Kedua kaki saya juga dililit kayu semalaman," jelas Mukti.

Kejadian tersebut, bermula saat ia bermasalah dengan istrinya, cekcok karena Mukti merasa cemburu.

"Awalnya saya berantem sama istri saya, mungkin karena saya cemburuan. Saya kepikiran aja istri selingkuh," kata Mukti memberikan pengakuan kepada polisi di Kantor Polsek Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (25/3/2023).

Setelah terjadi pertengkaran, sang menantu datang bersama sejumlah orang beramai-ramai untuk memasungnya.

Tindakan menantu itu karena tak suka terhadap perilaku Mukti.

"Dia serombongan sama teman-temannya datang menghampiri saya. Saya enggak kenal rombongan itu. Saya diborgol tangan saya dirantai," katanya.

Keesokan paginya, Mukti membongkar sendiri borgol yang mengunci dirinya dari tiang itu.

Meski sudah terlepas, rantai sepanjang kurang lebih tiga meter itu masih menjerat tangan kanannya karena digembok.

Mukti mencoba kabur dan tak terpikir melapor ke polsek setempat karena ketakutan.

Ia pun nekat melarikan diri ke pulau seberang demi menghindari keluarganya.

Bahkan, ia sampai kabur ke Jakarta dalam kondisi tubuh dirantai dengan naik angkutan kota.

"Pertama naik angkot. Di sana enggak ada orang yang curiga. Terus naik bis kemudian kapal," tambahnya.

Baca juga: Breaking News Cekcok dengan Istri, Suami di Mesuji Lampung Ditembak Saudara Ipar

Menurutnya, tak ada satu orang pun yang mencurigainya karena dirantai sepanjang perjalanan.

Sesampainya di Jakarta, ia meminta seseorang membukakan rantai yang menjerat tangannya saat menepi di sebuah masjid.

Namun, orang itu meminta untuk melapor ke Polsek Kalideres.

"Kata orang itu disuruh ke sini aja (Polsek Kalideres). Dianterin ke sini tadi," pungkasnya.

Masih mengutip Tribun Jakarta, akhirnya Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat sektor Kalideres dipanggil.

Rantai yang menjerat tangan kanannya dipotong menggunakan alat sejenis tang oleh petugas.

Sebanyak empat petugas membantu mengevakuasi gembok yang menjerat tangannya.

"Karena polisi tidak memiliki alatnya, jadi kami yang turun langsung. Gembok dan rantai akhirnya berhasil dilepas," kata Kepala Sektor Gulkarmat Kalideres, Amin.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com/TribunJakarta)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved