Korban Dukun Pengganda Uang

Pasutri Asal Pesawaran Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet

Kabar terbaru bertambah dua orang lagi korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara yang berasal dari Pesawaran, Lampung. 

|
Kolase Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com
Foto Ilustrasi- Kepala Polres Pesawaran Polda Lampung AKBP Pratomo Widodo (kiri) dan suasana evakuasi jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara Jawa Tengah (kanan). Korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara Jawa Tengah yang berasal dari Pesawaran Lampung dikabarkan bertambah jadi 4 orang. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Empat korban asal Pesawaran Lampung yang menjadi korban kekejaman dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah merupakan dua pasangan suami istri ( pasutri ).

Dua pasutri korban dukun pengganda uang di Banjarnegara tersebut sama-sama warga Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Kedua pasutri ini saling mengenal meskipun tinggal di lain desa. Satu pasutri dari Desa Kalirejo dan satu lagi pasutri dari Desa Tanjung Rejo.

Terkait adanya empat orang atau dua pasutri menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah ini Polda Lampung telah mendapatkan informasi dari Polda Jawa Tengah.

Korban yang berasal dari Lampung, bukan hanya sepasang suami istri (pasutri) atau dua orang saja, melainkan ada empat orang.

Kedua pasang pasutri korban keganasan Slamet Tohari sang dukun pengganda uang merupakan sahabat dekat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo saat diwawancarai pada Rabu (5/4/2023).

Pratomo menjelaskan, bahwa kedua pasutri tersebut telah saling mengenal dan keduanya sama-sama melakukan keberangkatan ke lokasi dari Slamet Tohari.

“Dan memang sebenarnya para korban saling memberi tahu dan kemudian berangkat kesana,” kata Pratomo.

Terkait hubungan antara siapa yang mengenalkan Slamet Tohari kepada dua pasutri tersebut Polres Pesawaran masih mendalami perantaranya.

“Jadi, siapa yang memperkenalkan kepada Slamet Tohari ini ada satu orang,” ucap Pratomo.

Dan sampai saat ini masih akan berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara untuk mengambil keterangan dari seorang perantara tersebut.

“Terkait apakah perantara itu terlibat atau tidak,” katanya.

“Atau bisa juga perantara itu merupakan seorang korban,” jelas dia.

Korban Baru Berasal dari Desa Kalirejo

Bertambah dua orang lagi korban keganasan pembantaian Mbah Slamet dukun palsu pengganda uang.

Hal tersebut dikatakan oleh Camat Negeri Katon, Enggo Pratama pada Rabu (5/4/2023).

Dikatakannya, selain dari pasangan suami istri Irsad dan Wahyu Triningsih dari Dusun Simbaretnto, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, terdapat dua orang korban lainya asal Pesawaran.

Korban yang yang terbaru yakni, Suheri dan Riani yang menjadi korban pembunuhan dukun palsu pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu.

Enggo menjelaskan, pasutri tersebut merupakan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.

“Kamu bersama kepolisian telah mendatangi rumah korban kedua untuk meminta keterangan dari pihak keluarga,” ucap Camat Negeri Katon tersebut.

Dirinya mengatakan, korban kedua yakni Suheri dan istri pergi bersama dari 25 Juli 2021.

Kemudian hilang kontak dengan keluarga pada 8 September 2021 lalu.

“Kalau korban kedua ini berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja bangunan di Tulung Agung,” ucap dia.

“Dan korban membawa uang sejumlah Rp 15 juta dan satu unit mobil Daihatsu Xenia,” imbuhnya.

Dirinya menambahkan, keluarga para korban ini akan berangkat ke Banjarnegara untuk melakukan pendampingan dalam melakukan autopsi.

“Hal itu guna memastikan identitas para korban,” jawabnya.

Hal itu dikarenkan korban saat ini sudah menjadi tengkorak.

Dan pengidentifikasiannya harus melalui autopsi dengan menggunakan anak korban sebagai tes dna.

“Kemungkinan mereka akan berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” terang Enggo.

Korban yang sudah diautopsi akan segera diurus pemulangan jenazahnya.

Dan para keluarga korban meminta untuk dimakamkan di Lampung.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved