Korban Dukun Pengganda Uang

Anak Korban Suheri dan Riana Sempat Diajak Ikut Proyek Pembangunan Rumah Mbah Slamet

Anak korban dukun pengganda uang, Suheri dan Riana sempat diajak mengerjakan pembangunan rumah Mbah Slamet yang merupakan pembunuh orangtuanya.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/Hurri Agusto
Suasana pemakaman korban dukun pengganda uang asal Pesawaran, Suheri dan Istrinya Riani, Selasa (11/4/2023). 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Anak korban dukun pengganda uang, Suheri dan Riana sempat diajak bekerja mengerjakan pembangunan rumah Mbah Slamet yang merupakan tersangka pembunuh orangtuanya.

Namun, ajakan tersebut ditolak anak tertua korban Suheri dan Riani yang bernama Rian.

Menurut Rian, dia hanya mengerjakan desain pembanguan rumah Mbah Slamet.

Rian pun mengaku sangat kaget dan terpukul atas peristiwa yang menimpa orangtuanya.

Pasalnya, Suheri dan Riana saat itu pamit berangkat ke Pulau Jawa karena ada garapan proyek.

Baca juga: Jenazah Suheri dan Riani Korban Dukun Pengganda Uang Asal Lampung Disambut Tangisan dan Surat Yasin

"Yang saya tahu itu orangtua saya mau bangun dapur rumah pelaku itu, soalnya saya pernah diminta buat desainnya," ujar Rian seusai pemakaman orangtuanya, Selasa (11/4/2023).

"Saya sempat diajak ke sana (Jawa), tapi saya enggak mau karena lagi ada kerjaan juga, jadi saya bantu desainnya saja," jelasnya.

Rian melanjutkan, orangtuanya sempat dua kali bolak-balik Pulau Jawa untuk mengerjakan proyek pembangunan.

Dia pun mengatakan, keberangkatan terakhir orangtuanya yakni pada pertengahan tahun 2021.

"Pas berangkat yang pertama memang bilang mau bangun masjid, trus pas berangkat kedua baru bangun rumah pelaku," ujar Rian

"Mereka berangkat yang terakhir itu sekitar bulan puasa tahun 2021, ya waktu itu pamitnya mau ada proyek," imbuhnya.

Rian pun mengakui bahwa pihak keluarga memang hilang kontak sejak keberangkatan orangtuanya yang terakhir.

Baca juga: Ayah dari Riani Korban Dukun Pengganda Uang Asal Pesawaran Lampung Pingsan

Namun menurut Rian, pihak keluarga kebingungan untuk mencari lokasi keberadaan korban.

"Kami memang hilang kontak, tapi kami bingung mau cari di mana," kata dia.

"Waktu itu orangtua kami berangkat naik mobil pribadi, kami kurang tahu sekarang mobilnya di mana," imbuhnya.

Lebih lanjut, Rian mengatakan, bahwa pihak keluarga menyerahkan semua proses hukum ke pihak kepolisian,"

"Kami beharap pihak kepolisian dapat menegakkan hukum seadil-adilnya terhadap tersangka dan orang yang terlibat di dalamnya," pungkas Rian.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved