Polres Pesawaran

Kapolres Pesawaran Polda Lampung Tekankan Masyarakat Jangan Percaya Hal Klenik

Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengunjungi keluarga korban dukun pengganda uang dan tekankan masyarakat jangan percaya hal klenik.

Istimewa
Kapolres Pesawaran minta masyarakat tak percaya hal klenik 

Setidaknya 12 korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pertama kalinya kasus pembunuhan berantai dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet terungkap, karena adanya laporan orang hilang dari salah satu keluarga korban asal Sukabumi, Jawa Barat.

Korban terakhirnya yang bernama PO (53), pria asal Sukabumi, Jawa Barat. Pembunuhan ini juga menjadi kunci terbongkarnya aksi sadis dukun tersebut.

GE yang merupakan anak korban PO (53) melaporkan kehilangan keluarganya pada 27 Maret 2023. Laporan yang dibuat GE ke pihak kepolisian, karena ingat pesan korban yang sempat mengabarkan kepada adik GE yang menyatakan jika orangtuanya tengah berada di rumah Mbah Slamet.

Korban juga sempat berpesan jika sampai Minggu, 26 Maret 2023, korban tak kunjung pulang, korban meminta anaknya untuk datang ke rumah Mbah Slamet bersama aparat kepolisian.

Atas kejadian tersebut Kapolres Pesawaran berpesan untuk jangan percaya hal klenik yang dapat menjerumus kepada kejahatan.

"Sebagai masyarakat Indonesia yang kental akan budaya dan adat istiadat, jangan mudah percaya dengan hal seperti ini," pintanya.

"Kita harus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Selain musyrik dan dilarang agama, apa yang dilakukan Mbah Slamet juga termasuk unsur tindak pidana," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved