Wawancara Eksklusif
Warga Pesawaran Korban Pembunuhan Mbah Slamet Bagian 1, Alda Terakhir Bertemu Ortu 2021
Tribunlampung.co.id berkesempatan melakukan Wawancara Eksklusif dengan anak korban pembunuhan dukun pengganda uang, yakni Alda Cahya Fisabillilah.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Kasus pembunuhan 12 orang oleh Tohari Slamet alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, menjadi perhatian masyarakat luas.
Dari 12 korban itu, empat orang merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Empat korban asal Pesawaran ini adalah pasangan suami istri Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, serta pasutri Suheri dan Riani.
Tribunlampung.co.id berkesempatan melakukan Wawancara Eksklusif dengan anak korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, yakni Alda Cahya Fisabillilah.
Alda didampingi pengacara keluarga, yakni Nurul Hidayah.
Baca juga: 8 Pos Disiapkan Polres Pesawaran Polda Lampung untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran
Baca juga: Siap Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran, Kapolres Pesawaran Polda Lampung Pimpin Apel Ops Ketupat
Berikut petikan Wawancara Eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Alda bersama pengacara Nurul Hidayah.
Kapan Alda mendapat kabar bahwa kedua orang tua (Irsad dan Wahyu Tri Ningsih) dalam keadaan telah meninggal dunia?
Saat itu saya tahu pada 4 April 2023.
Siapa yang memberi tahu?
Saudara yang ada di Solo.
Bagaimana kerabat Alda yang berada di Solo mengetahui bahwa orang tua sudah meninggal dunia?
Diketahui lewat pemberitaan di internet.
Apa yang kala itu dilakukan oleh Alda saat mengetahui kabar tersebut?
Waktu itu saya meminta kepada saudara yang ada di Solo untuk membuat laporan di Polres Banjarnegara.
Baca juga: Mengeluh Kelelahan saat Diminta Masak Sayur Ayam untuk Sahur, Suami di Pesawaran Bunuh Istri Sendiri
Setelah dibuatkan surat laporan di Polres Banjarnegara, apakah kemudian langsung didatangi oleh Polres Pesawaran?
Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil Bicara soal Kampung Berseri Astra |
![]() |
---|
Bincang dengan Kepala BPTD Kelas II Lampung Jonter Sitohang, Menuju Zero ODOL |
![]() |
---|
Pakar Hukum Unila Sebut Pemisahan Pemilu Rancu dan Membingungkan |
![]() |
---|
Hamartoni Ahadis Usung Program Puskesmas Mider di Lampung Utara |
![]() |
---|
Rektor Itera Sebut Panen Padi Bisa 3 Kali Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.