Berita Lampung

Kasus LSD di Metro Lampung Bertambah, Lalu Lintas Hewan Ternak Diatur Lagi

Kegiatan pengecekan dan pengobatan LSD dilakukan pada hewan ternak ke masing-masing kelurahan wilayah Metro, Lampung sejak 8 Mei 2023.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary
Hewan ternak sapi yang terkena LSD di Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Lampung. Kasus LSD di Metro Lampung bertambah jadi 95 ekor. 

Tribunlampung.co.id, Metro- Hewan ternak yang terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Metro, Lampung, kian bertambah hingga mencapai 95 ekor.

Kepala Bidang Peternakan DKP3 Pemkot Metro, Lampung, Lina Oktira mengungkapkan, kasus LSD ini terdata bertambah setelah pihaknya melakukan pengecekan dan pengobatan.

Kegiatan pengecekan dan pengobatan LSD dilakukan pada hewan ternak ke masing-masing kelurahan wilayah Metro, Lampung sejak 8 Mei 2023. 

"Penambahan ini diketahui justru ketika kita turun ke bawah. Karena sebelumnya banyak peternak yang tidak melaporkan ke kami," ujarnya, Minggu (14/5/2023)

Dijelaskan Lina Oktira, 95 ekor hewan ternak yang terkena LSD tersebar di empat kecamatan di Kota Metro setempat.

Baca juga: Setelah Diberlakukan Bebas Denda, Realisasi PBB P2 Metro Lampung Terkerek Naik

Mengantisipasi penyebaran LSD di Metro, pihaknya akan mengatur lalu lintas hewan ternak yang ada di Metro dengan memberlakukan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). 

Untuk lalu lintas hewan ternak, kemungkinan tidak akan diberlakukan zonasi antar kota, namun akan terzonasi se-Lampung. 

"Kami sedang melakukan pengecekkan berkala kepada hewan ternak yang ada di Kota Metro. Agar dapat terpantau kesehatan hewan ternak yang ada," jelasnya. 

Menurut Lina, di Lampung sendiri telah diketahui terdapat beberapa daerah yang hewan ternaknya terkena LSD.

Sehingga, hewan ternak di Lampung akan dilarang keluar Provinsi.

Dengan telah dilakukannya proses pencegahan tersebut, diharapkan LSD dapat dikendalikan sebelum hari raya Idul Adha. 

"Kita ini lumayan cepat menangani LSD dan jangan sampai seperti PMK kemarin. Terlambat penanganannya, sehingga banyak yang terjangkit," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro, Lampung, Heri Wiratno mengatakan pihaknya menggencarkan pengobatan massal hewan ternak secara gratis yang bertujuan untuk menekan angka terpaparnya hewan ternak dari virus LSD.

"Pemkot sudah bersurat ke kecamatan dan kelurahan, seperti kepada dokter hewan dan medik veteriner," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Lampung.

Baca juga: Pemkot Metro Usulkan 332 Formasi P3K Tahun 2023, Didominasi Guru

Ia mengatakan, pihaknya melakukan upaya dari pintu ke pintu untuk memberikan pelayanan pengobatan kepada hewan ternak milik peternak.

"Upayanya dilakukan secara door to door, kelompok menyiapkan tempat bersama dokter hewan dan medik veterenier," bebernya.

Pihaknya juga masih melakukan pemantauan kepada hewan ternak yang terlah diobati sebelumnya.

"Laporan Perkembangan Kasus LSD Kecamatan Metro Timur salah satunya pada kandang Komunal Pak Saiful pada pengobatan ketiga, 1 ekor sapi masih ambruk, diobati dengan antibiotik, vitamin dan calcidex," jelasnya.

Hal senada dikatakan Kabid Peternakan DKP3 Metro, Lina Oktira yang mengatakan, pengobatan massal hewan ternak secara gratis tersebut digelar dari tanggal 8 Mei 2023 sampai 17 Mei 2023.

"Hari ini ada pengobatan masal dalam rangka pencegahan dan pengendalian LSD," ucapnya.

Ia mengatakan, upaya pengobatan massal hewan ternak ini berfungsi sebagai upaya surveilans.

"Karena pengobatan massal juga berfungsi sebagai surveilans, untuk mencari hewan ternak yang sakit," ungkapnya.

Lina menuturkan, masih ditemukan peternak yang tidak melaporkan hewan ternak miliknya yang terpapar virus LSD.

"Banyak peternak yang gak melapor ternaknya terkena LSD," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya menggencarkan sosialiasi kepada peternak agar bisa mengikuti pengobatan massal tersebut.

Pihaknya juga melibatkan beberapa instansi untuk menyebar luaskan terkait upaya pengobatan tersebut.

"Sudah kita bagikan kemana-mana, dan kita sudah kirim surat ke kecamatan dan kelurahan untuk membantu sosialisasinya," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved