Berita Terkini Nasional
Kongres XII GAMKI di Ambon: Indonesia Sedang Berubah, Ini Lho Ancamannya
Kongres XII GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) mengungkap soal cara jadi bangsa kuat. Acaranya digelar di Christian Center, Ambon.
Tribunlampung.co.id, Ambon - Indonesia menghadapi berbagai ancaman karena perubahan global.
Perubahan itu terjadi secara fisik maupun secara maya yang memengaruhi kehidupan sosial dan budaya di Indonesia.
Jika tidak segera diantisipasi, Indonesia akan menghadapi kehancuran di masa mendatang.
Menjadi bangsa yang cerdas sebagaimana yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan syarat dan cara menyelamatkan Indonesia dari kehancuran di masa depan.
Demikian ditegaskah Taprof Lemhannas RI bidang Ideologi, AM Putut Prabantoro di hadapan sekitar 700 peserta Kongres XII GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia), di Christian Center, Ambon, Maluku, Minggu (14/05/2023).
Selain Putut Prabantoro yang hadir dalam kapasitasnya mewakili Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, hadir juga Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febri Calvin Tetelepta dan Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia Firman Jaya Daeli.
Diskusi dipandu Harsen Roy Tampomuri, yang menjabat sebagai Ketua DPP GAMKI Bid. Demokrasi dan Kepemiluan.
Perubahan iklim secara ekstrim yang melanda jazirah Arab dan Afrika, demikian dijelaskan Putut Prabantoro, akan mengubah kehidupan sosial dan budaya tidak hanya wilayah Arab dan Afrika tetapi juga dunia termasuk Indonesia.
Masyarakat Arab kini mengenal salju dan hujan terpaksa harus menyesuaikan cara hidupnya.
Penyesuaian cara hidup merupakan upaya mempertahankan hidup dan ini akan mendorong perubahan secara sosial budaya pada masyarakat kawasan itu.
“Ini masalah alam, dan tidak mungkin dilawan. Tetapi ini berdampak pada perubahan nilai-nilai kehidupan, sosial dan budaya secara jelas. Sementara di Indonesia, sebagai contoh senderhana, perubahan iklim akan memengaruhi antara lain musin tanam dan panen,“ jelas Putut Prabantoro.
Geopolitik dunia juga sedang berubah karena perang antara Ukraina dan Rusia. Finlandia, tetangga dekat Rusia sebelah utara, dijelaskan lebih lanjut oleh Putut Prabantoro, saat ini sudah bergabung dengan NATO, dan NATO berencana membangun markasnya di Jepang.
Diprediksi jika meluas, perang Ukraina dan Rusia akan memicu konflik terbuka antara Taiwan dan China.
Sangat bisa jadi, wilayah Laut China Selatan akan menjadi wilayah konflik terbaru dan nyata bagi negara-negara yang berkepentingan.
"Negara mana saja yang akan terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Akankah Filipina juga akan tetap terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Kalau tidak alasannya apa? Apakah dalam konflik besar tersebut akan digunakan nuklir ataupun senjata biologi untuk memenangkan perang ? Bagaimana dengan Covid-19 yang disebut-sebut sebagai senjata biologis?” tanya Putut Prabantoro
| Polisi Ungkap Alasan Sebenarnya Siswi SMP di Palembang Nekat Mengarang Cerita Penculikan |
|
|---|
| Pelaku Penculikan Ditangkap Polisi, tapi Anak yang Diculik Belum Ditemukan |
|
|---|
| Terkuak Aksi Bripda Waldi Habisi Dosen Wanita di Tempat Tidur, Gagang Sapu Jadi Alat |
|
|---|
| Prabowo Tegaskan Tak Pernah Dikendalikan Jokowi, "Untuk Apa Saya Takut Sama Beliau?" |
|
|---|
| Pembunuh IRT di Sleman Ditangkap di Makam Orang Tua, Diduga Tenggak Racun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.