Berita Lampung

DKP3 Metro Lampung Temukan 154 Sapi Terjangkit LSD

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro temukan 154 sapi yang terjangkit LSD.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/dok DKP3 Metro
Petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Pemkot Metro melakukan pengobatan sapi terkena LSD. 

Tribunlampung.co.id, Metro - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Pemkot Metro ungkap ada 154 sapi yang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD).

Dari jumlah tersebut, ada 30 ekor sapi yang telah dinyatakan sembuh dari LSD.

Kabid Peternakan di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Pemkot Metro Lina Oktira mengatakan jika pihaknya masih melakukan upaya untuk pengobatan massal kasus LSD.

Ini karena cukup banyak sapi yang terjangkit LSD.

"Kita melakukan pengobatan massal. Karena jumlah sapi yang terpapar LSD di Metro cukup banyak," ujar Lina kepada Tribun Lampung, Rabu (17/5/2023).

Dirinya memperkirakan jumlah sapi yang terpapar LSD ini masih mungkin akan bertambah.

Baca juga: Dinas KPP Pesisir Barat Lampung Temukan 8 Sapi Diduga Terjangkit LSD

"Mungkin saja masih akan bertambah, karena penyebaran LSD ini termasuk cepat," ucapnya.

Lina Oktira menambahkan, langkah pencegahan penyebaran lanjut juga dilakukan pihaknya.

Seperti dengan meminta petani menjaga kebersihan kandang dengan melakukan penyemprotan menggunakan disinfektan.

Memisahkan sapi yang terindikasi LSD dengan sapi lainnya.

Lakukan Vaksin

Dinas KP3 Metro rencananya akan melakukan vaksin LSD.

Ini setelah Dinas KP3 Metro mendapatkan 500 dosis vaksin LSD dari Pemprov Lampung.

Baca juga: Kota Metro Dapat 500 Dosis Vaksin LSD dari Pemprov Lampung

Kabid Peternakan DKP3 Metro Lina Oktira sebut vaksinasi tersebut akan dimulai hari ini, Senin (15/5/2023).

Vaksinasi tersebut akan diberikan terhadap hewan ternak yang sehat dan dipastikan tidak mengalami gejala dari penyakit LSD maupun PMK.

Hal itu dilakukan agar dapat mengendalikan LSD di Kota Metro sehingga tidak menyebar.

"Jadi, kita sudah terima 500 dosis vaksin dari Pemprov Lampung, dimana itu akan kita mulai vaksinasikan hari ini," ujarnya.

Menurutnya, vaksinasi itu penting mengingat dalam waktu dekat akan ada momen Idul Adha.

Kemudian, vaksinasi tersebut juga akan dilakukan terhadap hewan ternak yang akan di perjual belikan.

"Ya yang utama tentu hewan ternak yang sehat dan akan di perjual belikan, jadi lalulintas hewan dari Metro terjamin," tuturnya.

"Karena LSD ini tidak memakai aturan zonasi, jadi kita akan melakukan vaksinasi di seluruh kecamatan yang ada, meski di kecamatan tersebut sudah ada hewan yang terdampak," tambahnya.

Selain itu, vaksinasi tidak dilakukan terhadap hewan ternak yang telah terjangkit LSD meski telah dinyatakan sembuh lantaran dosis vaksin yang masih terbatas.

"Yang sembuh tidak divaksin dulu, karena dia ada kekebalan alami dan juga vaksin kita masih terbatas. Nanti kalau vaksin sudah mencukupi, semua ternak, termasuk yg sdh sembuh, akan divaksin," jelasnya.

Mengenai tambahan dosis vaksin LSD, lanjut Lina, pihaknya belum mendapatkan informasi kapan akan mendapatkan dosis vaksin tambahan tersebut.

"Kalau 500 dosis ini sih masih kurang ya dari total hewan ternak yang ada sebanyak kurang lebihnya 4000 ekor. Namun, kita diberikan waktu seminggu ini untuk melakukan vaksinasi itu," tukasnya.

Percepat Vaksin

Sementara, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Metro meminta Pemkot setempat melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) percepat vaksinasi virus Lumpy Skin Disease (LSD) terhadap hewan ternak.

DPRD Metro, Lampung, meminta percepatan vaksinasi LSD terhadap hewan ternak tersebut menyusul pasca ditemukannya 95 ekor sapi ternak milik warga yang terinfeksi Lumpy Skin Disease (LSD).

Wakil Ketua I DPRD Metro, Lampung, Basuki menekankan, agar DKP3 melalui bidang peternakan dapat memutus penyebaran LSD.

"Kami DPRD Kota Metro ikut menyoroti tentang penyakit LSD pada sapi ternak, apalagi sebelum virus ini muncul ternak masyarakat ada yang terserang PMK," kata Basuki.

"Kami meminta dinas yang terkait, dalam hal ini DKP3 untuk terus memantau dan melakukan penelusuran terkait penyebarannya kemudian langsung dilakukan vaksinasi," sambungnya.

Menurutnya, LSD merupakan virus yang dapat menular pada ternak khususnya sapi.

Sehingga, dalam menangkal LSD dapat dipakukan dengan pemberian vitamin serta kebersihan kandang ternak.

"Penyakit ini dapat menular pada ternak lain lewat perantara lalat maupun nyamuk yang hidup di lingkungan kandang," ungkapnya.

"Kami kemarin sudah melihat langsung teman-teman dari DKP3 yang telah melakukan pengecekan terhadap ternak warga dan memberikan vitamin serta menyemprotkan disenfektan. Pemilik juga harus rutin menjaga kebersihan kandang," jelasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved