Berita Lampung

Akibat Nunggak Uang Komite Sekolah, SMAN 5 Bandar Lampung Diduga Tahan SKL dan Ijazah Siswa

Akibat belum membayar uang komite sekolah, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Bandar Lampung diduga menahan SKL dan ijazah siswa.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/bayu saputra
Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi saat menemui Wakil SMAN 5 Bandar Lampung Mustakim bersama siswa dan orangtua di kantor SMAN 5 Bandar Lampung, Jumat (19/5/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Akibat belum membayar uang komite sekolah, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Bandar Lampung diduga menahan surat keterangan lulus (SKL) dan ijazah siswa. 

Nadia Aulia, siswi SMAN 5 Bandar Lampung mengatakan, dirinya menunggak pembayaran uang komite sebesar Rp 10 juta. 

"Kami belum bisa membayar tunggakan uang komite, makanya SKL saya belum diberikan oleh pihak sekolah," kata Nadia, saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang tunggu SMAN 5 Bandar Lampung, Jumat (19/5/2023). 

Ia mengatakan, keluarganya saat ini mengalami kesulitan ekonomi, sehingga tidak bisa membayarkan uang tersebut. 

"Kami sendiri membutuhkan SKL tersebut karena akan digunakan untuk mendaftarkan kerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tempat lainnya," kata Nadia. 

Baca juga: Disdikbud Lampung Sebut 59 Siswa SMK Tidak Lulus, Ada yang Berhenti Sekolah karena Menikah

Sebenarnya kata dia, ada juga siswa lainnya yang mengalami hal yang sama tapi mungkin tidak mau berbicara.

Ia mengaku bukan tidak mau membayar uang komite sekolah, namun memang keluarganya tidak mampu, bahkan untuk makan saja susah. 

"Ibu dan ayah saya sudah pisah. Setiap hari saya bersama nenek hanya berdagang saja di rumahnya," ujar Nadia.

Bahkan akibat belum membayar uang komite, beberapa temannya kerap menyindirnya secara halus. 

Sementara siswi lainnya, Siti Riani mengatakan, ia menunggak uang komite sekolah sebesar Rp 7 Juta dan akibatnya ia tidak bisa menebus ijazahnya. 

"Kalau tunggakan sekitar Rp 7 Juta dan ijazah belum diberikan oleh pihak sekolah. Kalau saya untuk SKL sudah diambil, kalau ijazah memang belum diambil karena belum ada biaya," imbuh Siti. 

Dia mengatakan, keluarganya harus menebus tunggakan tersebut dan harus lunas.

"Kalau saya maunya dibantu untuk digratiskan," tambahnya. 

Baca juga: Wali Kota Metro Lampung Wahdi Minta Disdikbud Inventaris Sarana dan Prasarana Sekolah Rusak

Sementara Wakil Kepala SMAN 5 Bandar Lampung Mustakim mewakili Kepsek SMAN 5 Bandar Lampung Hayati Nufus mengatakan, pihaknya akan membantu para siswa terkait keringan biaya komite.

"Kami akan membantu dan hari Senin bagi siswa yang keberatan, bisa datang ke sekolah lagi," kata Mustakim. 

Pihaknya juga meminta kepada siswa untuk segera menemuinya dengan membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM). 

"Jadi uang komite itu bukan untuk saya, tapi untuk menghidupi guru honorer dan kebutuhan sekolah lainnya," ujarnya. 

Ia mengatakan, hingga kini orangtua siswa yang nunggak uang komite tersebut belum datang ke sekolah.

"Kalau kami sudah mendengar dari pihak orangtua, maka kami akan diberikan keringanan," imbuhnya. 

Menurut Mustakim, uang komite sekolah yang dibayarkan tersebut untuk mambayar kebutuhan sekolah, seperti harus membayar listrik Rp 30 juta per bulannya. 

"Karena semua ruangan di SMAN 5 ini pakai AC , jadi uang komite yang dibayarkan siswa itu untuk membiayai sekolah. Selain itu juga sebagai bentuk komitmen siswa untuk membantu sekolah," tuturnya. 

Ia mengatakan, bagi yang orangtua meninggal dan tidak mampu, maka akan dibebaskan dari bayaran uang komite.

Adapun jumlah guru di SMAN 5 Bandar Lampung semuanya ada 74 guru yang terbagi guru PNS 44 orang dan sisanya honorer. 

Dan selama ini, kata Mustakim. sekolah memberikan insentif untuk guru honorer dari uang komite tersebut.

"Para guru honorer memberi makan anaknya dari uang komite, termasuk tenaga outsourcing hingga karyawan," imbuhnya. 

"Jadi uang komite itu tidak ada yang digunakan untuk foya-foya," tambahnya. 

Bahkan pihaknya juga pernah menangani siswa dengan tunggakan Rp 12 Juta karena bapaknya siswa stroke dan ibunya hanya buruh cuti.

"Hingga akhirnya kami berikan bantuan," kata Mustakim.

Menurutnya, siswa yang menunggak pasti ada setiap tahunnya.

"Kalau orangtua menghadap saya, pasti akan selesai," bebernya.  

Pihak sekolah mencatat dari tahun 2021 hingga 2022, ada 20 siswa yang belum mengambil SKL atau ijazahnya.  

Baca juga: Butuh Rp 400 Miliar Atasi Seluruh Sarana dan Prasarana Sekolah di Mesuji Lampung

Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi mengatakan, dirinya turun ke masyarakat karena ada siswa yang sudah lulus tapi tidak bisa mengambil SKL.

"Ini sangat miris, ada sekolah yang menahan SKL atau ijazah siswanya," kata Wiyadi.

"Alhamdulillah saya sudah bersilahturahmi, namun saya belum ketemu kepseknya karena ada kegiatan lain. Sehingga Senin besok akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan," kata Wiyadi

Ia mengatakan, di SMAN 5 Bandar Lampung tersebut, ada siswi yang menunggak mencapai Rp 10 Juta sehingga belum bisa ambil skl. 

Lalu juga ada yang belum ambil ijazah akibat menunggak Rp 7 Juta. 

"Mereka ini menunggak dari kelas satu, karena kondisi orangtua tidak mampu," ujarnya.

"Alhamdulillah sekolah akan membantu dan saya datang ke sini karena keduanya merupakan warga Bandar Lampung yang mengalami kesulitan," imbuh Wiyadi

"Mereka mengadu kepada kami dan kami wajib memfasilitasinya, karena mereka warga Bandar Lampung," tambahnya. 

Ke depannya, khususnya di Bandar Lampung, Komisi V DPRD Bandar Lampung akan turun ke lapangan.

"Kami akan meminta penjelasan terkait uang komite, apakah ada penahanan ijazah dan skl," kata Wiyadi

"Kalau ada sekolah lainnya, maka akan dicari solusi dan ini tanggung jawab kami warga Bandar Lampung," imbuhnya. 

"Sekolah tidak ada kewenangan untuk lakukan penahanan SKL atau ijazah bagi siswa yang belum melunasi iuran komite," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra ) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved