Polda Lampung

Nasir Abas Beberkan Tahapan Seseorang Jadi Teroris Saat FGD di Mapolres Pringsewu Polda Lampung

Mantan Tokoh Jamaah Islamiyah (JI) Muhammad Nasir Abas membeberkan tahapan seseorang hingga akhirnya jadi teroris saat FGD di Mapolres Pringsewu.

Istimewa
Mantan teroris beberkan tahapan seseorang menjadi teroris saat kegiatan FGD di Mapolres Pringsewu, sebagai langkah pencegahan. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Mantan Tokoh Jamaah Islamiyah (JI) Muhammad Nasir Abas membeberkan tahapan seseorang hingga akhirnya jadi teroris saat FGD di Mapolres Pringsewu, Polda Lampung.

“Ada tiga tahapan perilaku masyarakat menuju ke terorisme. Pertama intoleran, kemudian radikal lalu puncaknya menjadi teroris,” bebernya di hadapan jajaran Polda Lampung itu, Senin (29/5/2023)..

Ini berpesan agar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika diperkuat dan dipegang teguh oleh masyarakat.

"Karena dua hal tersebut merupakan senjata utama untuk melawan terorisme dan radikalisme," pesan Nasir Abas.

Ia mengatakan teroris adalah musuh bersama.

Sehingga Lanjutnya, penanggulangan terorisme dan radikalisme tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh kepolisian, namun harus dibantu oleh seluruh elemen masyarakat.

Baca juga: Pencuri 3 HP dan Motor Revo Diringkus Polres Way Kanan Polda Lampung

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polres Metro Polda Lampung Cegah Masuknya Paham Radikal

Terlebih setiap masyarakat berpotensi direkrut oleh kelompok teroris dan kelompok radikal mulai dari diberikan pemahaman yang salah.

Tim Divisi Humas (Divhumas) Polri menggelar Forum Group Discussion (FGD) Kontra Radikalisme bersama Eks Napiter di Mapolres Pringsewu, Polda Lampung.

Divhumas Polri yang dipimpin AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, program kontra radikal merupakan program yang bertujuan membangun personal guna mencegah dan membentengi diri dari pengaruh radikalisme.

“Saat ini paham radikalisme dan separatisme banyak diembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen. Tujuannya merubah paham seseorang menjadi radikal,” kata AKBP Gatot.

Perwira menengah Polri yang menjabat Kasubbag Berita Bagpenum Ropenmas Divhumas Polri ini menambahkan, perlu ada upaya dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

"Baik tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda untuk terus berperan aktif guna menangkal penyebaran paham radikalisme tersebut," beber dia.

Muhammad Nasir Abas, mantan tokoh Jamaah Islamiyah (JI) yang ditunjuk sebagai narasumber oleh Divhumas Polri pada acara Kontra Radikalisme, bercerita tentang pengalaman masa lalunya saat berada di Akademi Militer Afghanistan selama tiga tahun, saat di Philipina dan tempat lainnya.

Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mewaspadai munculnya paham yang berujung memecah belah dan menghancurkan negara tersebut.

"Terlebih di Pringsewu ini sudah beberapa kali dilakukan penindakan terhadap terduga teroris, sehingga perlu upaya dan kerja bersama," ungkapnya.

Kegiatan FGD yang berlangsung di Aula Mapolres Pringsewu ini dibuka Kapolres Pringsewu dan dihadiri unsur kepolisian, TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi hingga mahasiswa.

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved