Pekerja Tewas di Bandar Lampung
Disnaker Meminta Pemberi Kerja Korban Lift Maut Sekolah Azzahra Tanggung Jawab
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung meminta pemberi kerja sembilan korban lift maut di Sekolah Azzahra bertanggung jawab.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung meminta pemberi kerja sembilan korban lift maut di Sekolah Azzahra bertanggung jawab.
"Bagi pemberi kerja kepada korban lift maut Sekolah Azzahra hatus bertanggung jawab apalagi sudah memakan korban jiwa," kata Kadisnaker Lampung Agus Nompitu saat diwawancarai Tribun Lampung, Kamis (6/7/2023).
Ia mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim pengawas tenaga kerja (wasker).
"Tim wasker tersebut untuk melihat dan memotret secara langsung fakta serta kami ingin mendengarkan langsung dari pihak pemberi kerja pascakejadian di sekolah elite tersebut," kata Agus.
"Kami akan melakukan pengawasan secara intens dan pemeriksaan sekolah Azzahra tersebut," kata Agus.
Disnaker Lampung juga sudah melayangkan surat ke Yayasan Fatimah Azzahra untuk datang di Disnaker Lampung.
"Kami sudah melayangkan surat dan mereka diminta untuk memberi keterangan terkait ada beberapa hal pasca kecelakaan kerja tersebut," kata Agus.
Agus mengatakan, pihaknya juga akan melihat secara langsung dokumen resmi dari alat yang digunakan para pekerja.
"Termasuk kelengkapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) nya dan akan kami telusuri. Apakah mereka bekerja dengan vendor," kata Agus.
"Kalau vendor itu berbadan hukum maka pihak dari pihak ketiga itu yang bertanggung jawab, tetapi kalau tidak ada maka yang bertanggungjawab adalah pihak Yayasan Fatimah Azzahra selaku pemberi kerja," kata Agus.
Saat ditanya sanksi kepada perusahaan, Agus mengatakan, pihaknya saat mendengarkan dulu penjelasan pihak penanggung jawab sekolah Azzahra.
"Kami akan melihat sebab dengan kronologisnya, apakah sistem dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ada yang salah, apakah faktor alat atau hal-hal lainnya human error," kata Agus.
"Kami akan melihat dokumen resmi alat K3 nya dan tentu nanti ada tim yang menangani spesialis alat angkat angkut termasuk lift tersebut," kata Agus.
Sebelumnya, tujuh pekerja bangunan dikabarkan tewas setelah terjatuh dari lift sekolah Azzahra, Rabu (5/7/2023) pukul 16.30 WIB.
Korban tewas jatuh dari lift langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Bandar Lampung.
Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, Rabu (5/7/2023) pukul 20.00 WIB ada tiga orang di IGD Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Bandar Lampung.
Dua masih dalam keadaan hidup dan satu orang sudah ditutupi wajahnya dengan kain di atas bed pasien.
Korban lainnya sudah dibawa oleh pihak keluarga pulang ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulan dari Pemkot Bandar Lampung.
Sementara keluarga korban ramai di depan IGD Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) menunggu pemulangan jenazah tersebut.
Pihak Keamanan Sekolah Azzahra Arifan Hidayat mengatakan, pekerja bangunan tersebut terjatuh semuanya ada sembilan orang.
"Kejadian itu terjadi pada pukul 16.30 WIB saat pekerja hendak pulang setelah menyelesaikan pekerjaan di lantai atas,"
"Begitu kejadian saya langsung bantuin korban masuk ke dalam mobil, totalnya ada 9 orang dewasa lelaki semua yang menjadi korban,"
"Jadi pekerja itu merupakan tukang bangunan di bagian atas bangunan sekolah Azzahra. Jadi mereka mau pulang pada 16.30 wib melalui lift tersebut,"
"Saya langsung lari dan menggotong para korban, korban dibawa ke rumah sakit Bumi Waras bersama teman-teman saya juga dengan menggunakan empat mobil," kata Arifan.
Ia mengatakan, para korban terjatuh dari ketinggian dan mengalami luka patah kaki.
"Jadi korban itu mereka sadar semua pada saat itu, tapi semua pekerja patah kaki," kata Arifan.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Benar ada insiden tersebut, lift ini yang digunakan untuk mengangkut barang tetapi digunakan pekerja turun naik bekerja," kata Kompol Dennis Arya Putra.
Korban ada yang mengalami patah dan langsung dibawa ke rumah sakit.
"Korban ini ada 9 orang yang merupakan tukang di sekolah Azzahra," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, korban mengalami insiden kecelakaan luka dirawat di RSBW.
"Kamk sudah olah TKP dan masih cari tahu apa penyebabnya, sehingga terjadi kecelakaan kerja tersebut hingga ada yang meninggal dunia," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, lift yang digunakan pekerja ini adalah lift barang dimana peruntukan itu digunakan untuk barang.
Tetapi lift yang digunakan untuk mengangkut barang ini malah dijadikan untuk mengangkut para pekerja.
"Kami sedang kembangkan terkait penyebab dan peran-peran pihak lainnya, kami akan melakukan penyelidikan dan terutama ada peristiwa pidananya," kata Kompol Dennis.
Dokter RSBW Arli mengatakan membenarkan ada sembilan orang yang dilarikan ke RSBW.
"Korban ada 9 orang yang dibawa ke RSBW, ada 2 yang masih selamat dan 7 orang meninggal dunia," kata dr Arli.
Ia mengatakan, korban mengalami patah tulang hingga di kepala dan kemungkinan luka dari dalam.
"Ada beberapa yang datang ke RSBW sudah dalam keadaan meninggal dan kritis dan ada yang masih sadar. Ada yang sudah ada yang dibawa keluarganya," kata Arli.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra ).
| Jaksa Ungkap Kronologi Insiden Lift Jatuh di Sekolah Az-Zahra yang Tewaskan 7 Pekerja |
|
|---|
| Breaking News Konsultan Proyek Jalani Sidang Perdana Lift Jatuh di Sekolah Az-Zahra Bandar Lampung |
|
|---|
| Kejari Bandar Lampung Tunjuk 2 Jaksa Tangani Perkara Lift Jatuh di Sekolah Azzahra |
|
|---|
| Polisi Segara Limpahkan Perkara Lift Jatuh Azzahra ke Kejaksaan Bandar Lampung |
|
|---|
| Tersangka Jatuhnya Lift Azzahra Bandar Lampung Hanya Senyum |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Agus-Nompitu-saat-diwawancarai-Tribun-Lampung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.