Pekerja Tewas di Bandar Lampung
Ketua DPRD Bandar Lampung Jenguk dan Beri Semangat Korban Selamat Lift Jatuh
Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi menjenguk dan memberikan santunan kepada korban selamat dari insiden lift jatuh di Sekolah Az-Zahra.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi menjenguk dan memberikan santunan kepada korban selamat dari insiden lift jatuh di Sekolah Az-Zahra.
Diketahui, tujuh orang pekerja menjadi korban lift maut Sekolah Azzahra Bandar Lampung.
Sementara dua korban selamat dari insiden lift jatuh di Azzahra Bandar Lampung.
Wiyadi menjenguk korban bersama Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto.
Keduanya membesuk korban selamat insiden lift jatuh yakni, Herizal dan Sutaji di Rumah Sakit Bumi Waras, Sabtu (8/7/2023).
Ketua DPRD Bandar Lampung, Wiyadi mengatakan kedatangannya ke Rumah Sakit Bumi Waras untuk memberikan dukungan secara langsung kepada keluarga korban.
"Kedatangan kami ke sini untuk bersilaturahmi dan menyemangati korban yang selamat dari insiden jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra," ujar Wiyadi saat ditemui di RS Bumi Waras, Sabtu (8/7/2023).
"Kami ingin memberikan semangat secara langsung kepada keluarga korban dan doa supaya cepat pulih," imbuhnya
Selain itu, anggota DPRD Fraksi PDIP ini juga memberikan santunan kepada keluarga korban.
Menurut Wiyadi, bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk belasungkawa dengan harapan membantu meringankan beban keluarga korban.
"Itu (santunan) sebagai bentuk belasungkawa dan kepedulian kami kepada keluarga korban,"
"Semoga bisa sedikit meringankan beban keluarga korban," ucapnya.
Wiyadi pun mengatakan bahwa keadaan kedua korban kini sudah kian membaik dan mulai bisa diajak berkomunikasi.
"Kedatangan kami juga ingin menjenguk dan melihat keadaan korban secara langsung," kata Wiyadi
"Tadi kita lihat korban sudah bisa sedikit berkomunikasi," pungkasnya.
Sementara Itu, Imas, istri Korban Herizal mengungkapkan, akibat insiden lift jatuh tersebut, suaminya mengalami luka patah di bagian sikut tangan kiri, patah tulang lutut kaki kiri, paha kiri sobek, dan engkel kaki kanan keselo.
Imas pun mengatakan bahwa suaminya kondisi suaminya sudah jauh lebih baik sejak insiden pada Rabu (5/7/2023) lalu.
Menurut Imas, Suaminya sempat tak sadar selama satu hari satu malam dan mendapat perawatan intensif di ruang ICU.
"Kondisi udah lebih baik, operasi sudah selesai, tapi infus masih dimasukin langsung lewat paru-paru," kata Imas.
"Dari pemerintah, terus dari sekolah juga sudah datang alhamdulillah mereka mau bertanggungjawab dan bersedia memberikan bantuan," imbuhnya.
Adapun korban lainnya, sutaji megaku dirinya mengalami patah tulang pada tangan dan kakinya.
Sutaji pun mengharapkan agar pihak pemerintah maupun pihak sekolah dapat bertanggung jawab dan ikut membantu meringankan beban korban dan keluarganya.
"Saya patah kaki sama tangan, alhamdulillah udah selesai operasi," kata dia.
"Harapannya pihak sekolah bisa tanggung sepenuhnya biaya pengobatan. Kalau yang meninggal saya minta supaya anaknya ditanggung sama mereka," pungkasnya.
Cerita korban selamat
Korban selamat insiden lift jatuh di Sekolah Azzahra Bandar Lampung mengungkap lift sempat berfungsi sebelum ambles.
Diketahui, tujuh orang pekerja menjadi korban lift maut Sekolah Azzahra Bandar Lampung.
Sementara dua korban selamat dari insiden lift jatuh di Azzahra Bandar Lampung.
Herizal dan Sutaji pun menuturkan momen insiden lift jatuh saat ditemui di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung, Sabtu (8/7/2023).
Menurut Herizal, insiden lift terjatuh terjadi saat ia dan 8 rekannya hendak pulang kerja.
"Kronologinya persisnya saya sudah ingat, saya sadar sudah di rumah sakit, tapi posisi sudah selesai kerja mau pulang,"
"Lalu sekitar jam setengah 5 (sore) kami bersembilan turun lift, biasanya normal gak ada masalah, waktu kejadian juga enggak ada suara apa-apa (katrol/sling)," ungkap Herizal.
Menurut Herizal, saat dirinya dan rekannya masuk, kondisi lift sempat berfungsi sebelum akhirnya anjlok.
Ia mengatakan bahwa dirinya sudah lupa kejadian datail peristiwa tersebut, dan baru sadar setelah di rumah sakit,
"Pas kami masuk itu sempat normal, baru turun sebentar tiba-tiba liftnya amblas Setelah itu saya lupa, saya sadar tau-tau di rumah sakit,"
"Kejadiannya sangat cepat, las sadarnya cuma sepersekian detik, sisanya saya sudah ingat lagi," jelasnya.
Herizal pung mengatakan dirinya baru mengetahui bahwa tujuh orang rekannya meninggal dunia setelah dua hari di rawat di Rumah Sakit.
"Saya tahu teman-teman meninggal dunia, dua hari setelah dirawat,"
"Posisi saya juga sempat tidak sadar satu hari satu malam (setelah kejadian)," imbuhnya.
Akibat peristiwa tersebut, Herizal mengalami luka patah di bagian sikut tangan kiri, patah tulang lutut kaki kiri, paha kiri sobek, dan engkel kaki kanan keselo.
Lebih lanjut, Herizal mengatakan jika dirinya bekerja di sekolah Azzahra sejak dua bulan yang lalu.
"Saya kerja di Azzahra udah dua bulan ini, kerjaannya masang kaca untuk aula lapangan futsal itu," kata dia.
Sementara istri Herizal, Imas menjelaskan bahwa suaminya kondisi suaminya sudah jauh lebih baik sejak insiden pada Rabu (5/7/2023) lalu.
"Kondisi udah lebih baik, operasi sudah selesai, tapi infus masih dimasukin langsung lewat paru-paru," kata Imas.
"Dari pemerintah, terus dari sekolah juga sudah datang alhamdulillah mereka mau bertanggungjawab dan bersedia memberikan bantuan," imbuhnya.
Sementara korban selamat lainnya, Sutaji mengatakan bahwa awalnya dia tak ingin menaiki lift bersama 8 temannya.
Namun, karena temannya terus mengajak, akhirnya dia ikut menaiki lift yang diperuntukkan mengangkut barang tersebut.
"Masuk lift itu tadinya saya gak mau ikut, tapi karena temen maksa bareng-bareng jadi saya ikut,"
"Kami ada 9 orang di dalam lift, masuk dari lantai lima sempat jalan dulu, pas di lantai 4 langsung jatuh," ungkap Sutaji.
Sutaji pun mengatakan bahwa lift tersebut hanya berisi 9 orang dan tidak ada barang yang diangkut.
Saat kejadian kata Sutaji, dirinya sempat tersangkut di besi sebelum akhirnya terjatuh dan menimpa rekannya yang lain.
"Isinya orang semua 9 orang itu, gak ada barang, tapi yang selamat cuma kami berdua aja," ungkapnya
"Saya sempat nyangkut di besi, Jadi pas jatuh saya ngehantem orang dibawahnya, dari situ saya udah enggak sadar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sutaji mengungkapkan bahwa dirinya baru tiga hari bekerja di Sekolah Azzahra.
"Saya baru tiga hari masang kaca di situ, kalau yang lainnya sudah lama," ungkap Sutaji.
Lebih lanjut Sutaji mengatakan, akibat kejadian tersebut dirinya mengalami patah tulang bagian tangan dan kaki.
Dia pun mengharapkan bantuan dari pihak pemerintah maupun pihak sekolah untuk bertanggung jawab dan ikut membantunmeringankan beban korban dan keluarganya.
"Saya patah kaki sama tangan, alhamdulillah udah selesai operasi,"
"Harapannya pihak sekolah bisa tanggung sepenuhnya biaya pengobatan. Kalau yang meninggal saya minta supaya anaknya ditanggung sama mereka," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )
Jaksa Ungkap Kronologi Insiden Lift Jatuh di Sekolah Az-Zahra yang Tewaskan 7 Pekerja |
![]() |
---|
Breaking News Konsultan Proyek Jalani Sidang Perdana Lift Jatuh di Sekolah Az-Zahra Bandar Lampung |
![]() |
---|
Kejari Bandar Lampung Tunjuk 2 Jaksa Tangani Perkara Lift Jatuh di Sekolah Azzahra |
![]() |
---|
Polisi Segara Limpahkan Perkara Lift Jatuh Azzahra ke Kejaksaan Bandar Lampung |
![]() |
---|
Tersangka Jatuhnya Lift Azzahra Bandar Lampung Hanya Senyum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.