Pekerja Tewas di Bandar Lampung
Lift Barang Sekolah Azzahra Bandar Lampung Bisa Angkut 6 Orang, tapi Dinaiki 9 Pekerja
Rahmat, penanggung jawab vendor sekolah Azzahra Bandar Lampung sebut lift maksimal angkut 6 orang saat peristiwa dinaiki 9 pekerja
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Vendor proyek Sekolah Azzahra, Bandar Lampung menyebut lift yang jatuh sebenarnya maksimal hanya bisa angkut 6 orang.
Namun saat peristiwa jatuhnya lift Sekolah Azzahra, elevator barang tersebut mengangkut 9 pekerja yang pulang usai kerja.
Pihak vendor proyek Sekolah Azzahra, Bandar Lampung menyebut penanggungjawab 9 pekerja itu turut jadi korban dalam peristiwa jatuhnya lift tersebut.
Rahmat, pihak vendor sekolah Azzahra Bandar Lampung mengatakan, totalnya ada 40 pekerja di sana termasuk para korban meninggal dan luka berat.
"Saya tidak boleh komentar, tapi pekerja semuanya ada sekitar 40 orang dan termasuk 9 korban," kata Rahmat saat diwawancarai awak media di sekolah Azzahra Bandar Lampung, Jumat (7/7/2023).
Ia mengatakan, lift tersebut digunakan untuk khusus barang dan berat para pekerja dalam kejadian tersebut sekitar 70 kg.
"Mereka yang naik lift dengan ketinggian 25 meter, 9 orang itu berat badannya sekitar 70 kg per orangnya," kata Rahmat.
Ia mengatakan, pekerja mengakses untuk ke atas bisa menggunakan tangga dan lift, dan itu ada lost kontrol.
"Para pekerja ketika masuk ke dalam ruangan harus melepas sepatu dan melewati tangga. Ada yang tidak mau mengantre," kata Rahmat.
Ia mengatakan, pekerja itu dibutuhkan hanya tingkat kesabarannya saja karena kapasitasnya lift ini seharusnya 6 orang tetapi dinaiki 9 orang.
"Pekerja seharusnya tidak boleh naik lift barang ini, kalau pekerjaan kami menutup bangunan ini dari out door ke indoor," kata Rahmat.
Adapun para pekerja sudah tiga bulan mengerjakan proyek Sekolah Azzahra sejak April lalu.
"Kalau setiap harinya ada yang mengawasi dan pada saat itu saya ada di lokasi kejadian," kata Rahmat.
Ia mengatakan, dirinya setiap hari selalu mengingatkan pekerja untuk berhati-hati dalam bekerja.
"Kalau kelompok mereka itu memang orang yang bertanggung jawab, tetapi penanggung jawab ikut menjadi korban," kata Rahmat.
"Saya sebagai vendor perorangan yang ditunjuk oleh pihak Yayasan Fatimah Azzahra," kata Rahmat.
Saat ditanya apakah para korban ini tercover di BPJS ketenagakerjaan, Rahmat mengatakan, dirinya tidak tahu dan silakan tanya ke BPJS langsung.
Saat ditanya siapa yang merekrut para pekerja, Rahmat mengatakan, pihaknya langsung yang mengajukan berapa orang dan item ke pihak administrasi.
Polisi Terus Selidiki
Polresta Bandar Lampung terus melakukan penyelidikan lift maut sekolah Azzahra Bandar Lampung.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, pihaknya meminta bantuan pengkajian tim laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri.
"Kami dari Polresta meminta bantuan Labfor Mabes Polri untuk melakukan pengkajian penyebab lift Azzahra yang terjatuh," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto saat diwawancarai Tribun Lampung di Sekolah Azzahra, Jumat (7/7/2023).
Ia mengatakan, tim Labfor Mabes Polri datang ke Sekolah Azzahra ini sebagai tindak lanjut dari proses penyelidikan.
"Kalau kemarin kami olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah kejadian. Sekarang kami minta bantuan tim Labfor Mabes Polri," kata Kombes Pol Ino.
Ia mengatakan, tim Labfor Mabes Polri datang ke Bandar Lampung ini merupakan bagian dari pengembangan.
"Kami sengaja meminta bantuan dari tim Labfor Mabes Polri yang ada di Palembang Sumsel untuk melakukan pengkajian terkait penyebab terjatuhnya lift maut Sekolah Azzahra," kata Kombes Pol Ino.
"Jadi apa saja nanti yang akan ditemukan dan ini tentunya sangat bermanfaat," kata Kombes Pol Ino Harianto.
Ia mengatakan, tim Labfor Mabes Polri datang ke TKP untuk menentukan proses penyelidikan untuk peningkatan ke penyelidikan ke penyidikan.
"Jadi siapa yang bertanggung jawab, dan kemudian apa saja yang harusnya ada pada pekerjaan ini. Hasil ini akan menjadi materi yang akan kami dalami," kata Kombes Pol Ino Harianto.
Saksi ada 7 orang yang telah diperiksa, di antaranya ada 4 orang security.
"Saksi ini mereka mendengar melihat dan membantu pertolongan korban ke rumah sakit," kata Kombes Pol Ino.
Saksi lainnya juga terhadap ketua yayasan, dan orang yang diberikan pekerjaan ini oleh yayasan mereka sudah diperiksa.
Kepala sekolah juga diperiksa dan dari hasil uji labfor bersama tim akademisi Itera.
"Informasi ini akan dikembangkan dalam proses selanjutnya," kata Kombes Pol Ino Harianto.
Sebelumnya Tim Laboratorium Forensik (Labfor) mengecek tempat kejadian perkara (TKP) lift maut sekolah Azzahra Bandar Lampung.
Tim Labfor tersebut terdiri atas empat personel polisi yang dikomandoi Kasubbid Fisika Komputer Bid Labfor Polda Sumsel AKBP Ari Hartawan.
Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, Jumat (7/7/2023) Tim Labfor itu datang dengan menggunakan Toyota Fortuner hitam berpelat V 401028 dengan logo Polri.
Para personelnya menggunakan rompi hitam bertuliskan Labfor Mabes Polri dan menggunakan alat-alat yang digunakan seperti kamera DSLR.
Selain itu, juga membawa alat penunjuk identifikasi.
AKBP Ari ditemani dengan tiga orang tim dari Labfor Polda Sumsel mendatangi sekolah Azzahra untuk melakukan pengecekan terhadap lift maut.
Tim Labfor Polda Sumsel datang untuk mengecek lift maut didampingi Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra dan Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Mujiono turut mendampingi.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
Jaksa Ungkap Kronologi Insiden Lift Jatuh di Sekolah Az-Zahra yang Tewaskan 7 Pekerja |
![]() |
---|
Breaking News Konsultan Proyek Jalani Sidang Perdana Lift Jatuh di Sekolah Az-Zahra Bandar Lampung |
![]() |
---|
Kejari Bandar Lampung Tunjuk 2 Jaksa Tangani Perkara Lift Jatuh di Sekolah Azzahra |
![]() |
---|
Polisi Segara Limpahkan Perkara Lift Jatuh Azzahra ke Kejaksaan Bandar Lampung |
![]() |
---|
Tersangka Jatuhnya Lift Azzahra Bandar Lampung Hanya Senyum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.