TKI Meninggal di Taiwan

BP3MI Akhirnya Ungkap Penyebab Kematian TKI Asal Lampung Timur di Taiwan

Badan Pelayanan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP3MI) Lampung menyebut penyebab kematian TKI asal Lampung Timur di Taiwan.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi
Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah TKI asal Lampung Timur yang meninggal di Taiwan, Jumat (21/7/2023). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) atau Pekerja Migran Indonesia asal Lampung Timur, Tri Maimunah yang meninggal di Taiwan tiba di kediamannya, Jumat (21/7/2023) pukul 07.50 WIB.

Rumah TKI yang meninggal di Taiwan tersebut berada di Dusun III, Desa Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Penyebab meninggalnya TKI asal Lampung Timur Tri Maimunah di Taiwan masih belum diketahui secara jelas, hingga jenazah tiba di rumah duka. 

Baru kemudian dari Badan Pelayanan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP3MI) Lampung menyebutkan jika Tri Maimunah meninggal akibat sakit tumor otak. 

Hal ini diungkapkan perwakilan BP3MI Lampung  Putra Agung saat diwawancarai di depan rumah duka, Jumat (21/7/2023). 

Putra Agung mengatakan jenazah Tri Maimunah dipulangkan dari Taiwan, pada Kamis (20/7/2023). 

"Jenazah almarhumah dipulangkan pada Kamis (20/7/2023), dari Taiwan Internasional Airport pukul 13.20 waktu Taiwan menuju bandara Hongkong untuk transit dan tiba sekitar pukul 15.20 waktu Hongkong," ucapnya. 

Setelah itu, lanjut dia, jenazah dibawa menggunakan jalur udara menuju Bandara Soekarno-Hatta. 

"Penerbangan dilanjutkan 19.05 waktu Hongkong dan tiba di bandara Soekarno-Hatta 22.55 WIB," ungkapnya. 

Ia mengatakan bahwa keterangan itu dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia(KDEI) Taipei. 

"Pada tanggal 29 Juni 2023, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia(KDEI) Taipei menerima informasi dari agesi, jika Tri Maimunah meninggal dunia," paparnya. 

Putra Agung mengungkapkan, jika Tri Maimunah meninggal, akibat penyakit tumor otak.

"Bahwa PMI Tri Maimunah telah meninggal dunia Cathai General Hospital, akibat tumor otak," tuturnya. 

Dia menegaskan bahwa Tri Maimunah meninggal bukan karena kecelakaan kerja. 

"Yang pasti meninggal dunia karena sakit, bukan kecelakaan kerja," tegasnya. 

Kendati demikian, ia tidak mengetahui persis berapa lama Tri Maimunah dirawat di Rumah Sakit. 

"Meninggal di rumah sakit. Menurut keterangan yang kami terima, untuk jenazah ini sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi kita tidak mengetahui berapa lama almarhumah dirawat," timpalnya. 

Setelah itu pihak agensi langsung berkoordinasi untuk melakukan pemulangan jenazah. 

"Pihak agensi kemudian berkoordinasi dengan pengurus jenazah untuk memindahkan jenazah almarhumah," sebutnya. 

Bekerja di Taiwan sejak 2018

Tri Maimunah yang merupakan Pekerjaan Migran Indonesia atau Tenaga Kerja Indonesia ( TKI )asal Lampung Timur yang meninggal di Taiwan sudah bekerja sejak 2018 silam. 

Hal tersebut disampaikan sang ibu TKI asal Lampung Timur, Surati (55) bersama sang ayah Muhyin (58), saat diwawancarai Tribun Lampung, Kamis (20/7/2023). 

"Berangkat PMI ( TKI )tahun 2018. Sebelum berangkat, dia hanya ibu rumah tangga, ngurus anak aja," ujarnya saat ditemui di Lampung Timur, Lampung

Ia menjelaskan, jika putrinya berangkat menuju Taiwan menggunakan agen resmi. 

"Tahun 2018 itu dia pakai agen resmi," singkatnya . 

Selain itu, Surati menyebutkan, jika sang anak bekerja menjadi asisten rumah tangga (ART). 

"Kerja di Taiwan itu, jadi asisten rumah tangga di sana," ungkapnya. 

Berangkat kedua juga sebenarnya pakai agen resmi. 

Kemudian, pihaknya mendapatkan kabar meninggalnya anak ketiganya, pada hari raya Idul Adha 2023 lalu. 

"Kami dapat informasi almarhumah meninggal di hari lebaran (Kamis 29/7/2023) pagi. Kami dikabari kakaknya yang kerja di Taiwan juga," timpalnya. 

Kendati demikian, keluarga masih belum mengetahui penyebab kematian anaknya. 

"Sampai sekarang juga kami belum tau apa penyebab almarhumah meninggal," tuturnya. 

Selain itu, ia juga mengungkapkan, pemulangan anaknya juga telah dibantu oleh pemerintah setempat. 

"Kalau dari pemerintah, dibantu upaya pemulangan almarhumah, dari dinas ketenagakerjaan juga sudah ada juga yang ke sini untuk bantu upaya pemulangan," ucapnya. 

Saat ditanyai terkait pemulangan jenazah anaknya yang sudah tiga minggu, ia justru menyebutkan jika proses tersebut terhitung cepat. 

"Kalau kata orang-orang, malah pemulangan anak saya ini terhitung cepat, belum sebulan sudah dipulangkan," katanya. 

(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved