Berita Lampung
Lampung Barat Punya Cadangan Elpiji Melon 418 Metrik Ton
Pemkab Lampung Barat mengaku punya cadangan gas LPG subsidi 3 kg alias elpiji melon sebanyak 418 metrik ton. Tapi harus tunggu stoknya habis.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Pemkab Lampung Barat mengaku punya cadangan gas LPG subsidi 3 kg alias elpiji melon sebanyak 418 metrik ton.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Lampung Barat, Wasisno Sembiring mengatakan, cadangan elpiji melon itu bisa saja dipakai ketika kuota utama gas subsidi sudah habis.
“Karena ketentuannya, stok cadangan elpiji melon itu bisa kita ajukan jika stok utama yang diberikan sudah habis di Lampung Barat,” kata dia, Kamis (3/8/2023).
“Kita juga tidak bisa asal mengajukan stok cadangan itu, harus ada bukti dan aduan dari lapangan galau gas sudah habis,” terusnya.
Wasisno menjelaskan, tahun 2023 ini, Lampung Barat telah mendapatkan stok elpiji melon sebanyak 6.263 metrik ton.
Jika dikonversikan menjadi satuan tabung elpiji melon, Lampung Barat mendapatkan sekitar 2 juta tabung elpiji.
Bisa dibilang kuota murni dan cadangan yang didapat Lampung Barat pada tahun 2023 ini sebanyak 6.681 metrik ton.
Selain itu, kata dia, biasanya menjelang hari besar seperti hari raya setiap kabupaten/kota juga akan mendapatkan kuota tambahan.
Secara teknis, untuk mendapatkan kuota per tahun, sebelumnya pihaknya akan mengusulkan berapa banyak kebutuhan yang diperlukan di Lampung Barat.
“Kita akan mengusulkannya langsung ke provinsi, kemudian penetapan akan langsung dilakukan oleh BPH Migas,” tutur dia.
“Stok yang diterima juga melihat jumlah kemiskinan, UMKM dan pedagang yang ada di suatu wilayah,” tandasnya.
Sebagai informasi, beberapa minggu terakhir ini, gas LPG subsidi 3 kg atau elpiji melon mengalami kelangkaan di Lampung Barat
Langkanya gas subsidi ini menjadi keluhan bagi sebagian masyarakat Lampung Barat terkhusus masyarakat yang kurang mampu.
Masyarakat Lampung Barat jadi kesulitan mendapat gas tersebut untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari.
Terkait kelangkaan ini, Kepala Bagian Sumberdaya Alam (SDA) Pemkab Lampung Barat, Sri Wiyatmi mengatakan penyebab terjadinya kelangkaan gas LPG subsidi tesebut.
Menurutnya, saat ini pihak Pertamina mulai melakukan pembatasan gas LPG subsidi di tingkat pengecer atau warung.
“Jadi penjualannya nanti akan ditekankan hingga tingkat pengkalan saja, itu yang menjadi penyebab masyarakat kesulitan mendapatkan gas bersubsidi,” ujar dia.
Secara aturan, jelas dia, perpanjangan tangan pihak Pertamina dalam penyaluran gas LPG subsidi 3 kilogram ini akan berakhir di pangkalan.
Kemudian, sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/MC.01/MEM M/2023 dan Kepdirjen Migos No 99 K/MC.05/DIM/2023, dalam pendistribusian isi ulang LPG 3 kilogram secara tepat sasaran.
Pada tahap I akan dilakukan proses pendataan “Rumah Tangga dan Usaha Mikro Pengguna LPG 3 kilogram untuk memasak serta Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran Penerima Bantuan Paket Konverter Kit LPG 3 kilogram dari Pemerintah" oleh PT Pertamina (Persero) melalui sub penyalur/pangkalan LPG 3 Kg.
Hal itu dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis web yang mana untuk wilayah Sumatera sudah diberlakukan mulai 1 Mei 2023 termasuk wilayah Lampung Barat.
Kemudian, jelas Sri Wiyatmi, Pertamina akan membatasi pihak pangkalan gas LPG subsidi kepada pengecer atau warung.
“Pengecer nantinya hanya akan mendapat 20 persen dari kuota yang didapat oleh masing-masing pangkalan,” jelas dia.
“Secara bertahap itu akan dikurangi, sehingga kedepan penjualan LPG 3 kilogram akan sepenuhnya di pangkalan," terusnya.
Lebih lanjut, ungkap Sri Wiyatmi, untuk melakukan pembelian gas LPG subsidi ini, masyarakat diharuskan membawa KTP.
Hal itu dilakukan agar pihak Pertamina bisa melakukan pencocokan data terhadap masyarakat yang ingin membeli.
“Bisa dilihat nanti apakah masyarakat yang melakukan pembelian LPG 3 kilogram di pangkalan merupakan masyarakat yang layak menerima subsidi atau tidak,” ungkap dia.
Terkait jumlah pangkalan gas LPG di Lampung Barat, dirinya menyebut, saat ini setidaknya ada 233 pangkalan dari empat agen penyalur.
Kendati demikian, sebaran 233 pangkalan tersebut belum bisa mengcover 131 Pekon dan lima kelurahan yang ada di kabupten berjuluk Negeri di Atas Awan ini.
"Namun untuk pekon yang tidak mempunyai pangkalan itu nanti bisa dicover oleh pangkalan LPG dari pekon terdekat,” tuturnya.
“Sehingga secara umum, untuk penyaluran melalui pangkalan tersebut tidak akan ada kendala," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)
PB HMI Tegaskan Aksi Masyarakat Bagian dari Hak Konstitusional |
![]() |
---|
PWNU Lampung Serukan 5 Sikap Hadapi Dinamika Unjuk Rasa di Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Korban Ketiga Tenggelamnya KM Tegar Jaya Ditemukan di Pantai Way Lunik |
![]() |
---|
Bupati Nanda Pastikan Penanganan Cepat Banjir di Sukajaya Lempasing Pesawaran |
![]() |
---|
Dikawal 15 Ketua DPD Kabupaten dan Kota, Hanan A Rozak Dipastikan Aklamasi Jadi Ketua Golkar Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.