Berita Lampung

Nunik Sebut Angka Stunting di Lampung Naik karena Perilaku BAB Sembarangan

Menurut dia, kebanyakan masyarakat di Lampung masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim membenarkan naiknya angka stunting di lima kabupaten. 

Nunik Sebut Angka Stunting di Lampung Naik karena Perilaku BAB Sembarangan

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim atau Nunik membeberkan alasan naiknya angka prevalensi stunting di sejumlah kabupaten di Provinsi Lampung.

Nunik menilai, kenaikan prevalensi stunting di beberapa kabupaten karena buruknya sanitasi.

Menurut dia, kebanyakan masyarakat di Lampung masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).

Nunik menegaskan, pihaknya bakal serius perihal BABS tersebut.

"Kita bakal intervensi dalam bentuk penganggaran kebijakan," kata Nunik di Bandar Lampung, Senin (7/8/2023).

Tidak disebutkan secara detail oleh Nunik perihal anggaran penanganan BABS di Lampung untuk tahun 2023.

Namun, dipastikan pihaknya akan menambah anggaran itu.

"Kita akan masukkan dalam APBDP 2023, karena sedang dalam pembahasan juga APBDP 2023," kata Nunik.

"Termasuk APBD 2024 juga akan dimasukkan," imbuhnya.

Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pengadaan jamban, sebagai bentuk optimalisasi sanitasi bersih dan sehat.

"Jadi anggaran itu nantinya untuk jambanisasi," sebut Nunik.

Dari data BPS Lampung, pada tahun 2022 sebanyak 2,62 persen penduduk Lampung masih BABS.

Kebanyakan penduduk Lampung yang BABS berada di wilayah pedesaan.

Ketika dikaitkan fenomena stunting dengan asupan gizi, Nunik membantah.

"Bukan masalah gizi. Tapi tentang kebersihan pengolahan makanan itu yang berpengaruh," kata Nunik.

Dari data monitoring pelaksanaan aksi dan konvergensi intervensi penurunan stunting Kementerian Dalam Negeri, prevalensi balita stunting di lima kabupaten di Provinsi Lampung bertambah.

Dilansir Tribunlampung.co.id dari laman https://aksi.bangda.kemendagri.go.id, Senin (7/8/2023), prevalensi stunting di Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Pesawaran bertambah.

Prevalensi stunting:

- Lampung Barat dari 5,6 persen (2022) menjadi 6,6 persen (2023).

- Tanggamus dari 3,2 persen (2022) ke 3,7 persen (2023).

- Lampung Timur dari 1,5 persen ke 2,0 persen.

- Lampung Utara dari 2,4 persen ke 3,2 persen.

- Pesawaran dari 3,6 persen ke 4,3 persen.

(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved