Berita Lampung

BPBD Sebut Pengananan 4 Titik Bencana di Lampung Barat Telah Dimulai

BPBD Lampung Barat menyebut penanganan di empat titik bencana telah dimulai. Anggarannya mencapai miliaran rupiah.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo soal penanganan bencana. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat menyebut penanganan di empat titik bencana telah dimulai.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, pihak rekanan untuk penanganan titik bencana dengan anggaran senilai Rp 12,7 miliar itu sudah mulai bergerak.

“Karena sebelumnya pihak kami BPBD Lampung Barat juga melaksanakan lelang untuk para rekanan yang ada,” kata dia, Sabtu (12/8/2023).

“Pihak rekanan pemenang tender proyek juga sudah ditentukan, dan saat ini mereka sudah mulai bergerak melakukan pengerjaan,” terusnya.

Padang menambahkan, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, tentu pihaknya akan melakukan monitoring pengerjaan.

Baca juga: Balik Bukit Jadi Kecamatan yang Paling Banyak Hasilkan Pelaku Usaha di Lampung Barat

Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga segera menuju ke lokasi untuk melakukan monitoring.

“Dalam waktu dekat ini pihak BNPB akan turun ke Lampung Barat untuk melakukan monitoring,” sebut Padang.

“Mereka juga akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan penanganan dampak bencana tersebut," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, anggaran penanganan titik bencana ini merupakan dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun anggaran 2023.

“Anggaran tersebut memang diperuntukkan bagi penanganan masalah bencana dengan menangani empat titik di Lampung Barat,” ujar dia.

“Rinciannya yakni di Kecamatan Kebun Tebu dua titik, Kecamatan Suoh satu titik dan satunya lagi di Argo Mulyo Kecamatan Pagardewa,” tambahnya.

Padang menuturkan, sebelumnya usulan jumlah titik bencana yang akan ditangani di Lampung Barat itu sebanyak 48 titik dari dampak bencana alam.

“Saat itu kita kirim proposalnya langsung ke BNPB pada awal tahun 2021 lalu untuk penanganan 48 titik di sini,” tutur Padang.

“Namun setelah hasil pra verifikasi, ternyata ada 16 titik yang akan dilakukan verifikasi dan syarat administrasi lanjutan,” sambungnya.

Setelah itu, lanjut dia, dari hasil 16 titik itu akhirnya disaring lagi menjadi enam titik untuk dilakukan verifikasi lapangan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved