Berita Lampung

Dokter RS Bhayangkara Lampung Upayakan Tiga Siklus RJP ke Siswa SPN Kemiling Sebelum Meninggal

Dokter RS Bhayangkara Polda Lampung telah melakukan tiga siklus Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau upaya untuk mengembalikan fungsi sirkulasi

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni
Tribun Lampung/Bayu Saputra
konferensi pers - Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik bersama tim dokter RS Bhayangkara menggelar konferensi pers terkait siswa Diktuba SPN Kemiling yang meninggal dunia, Rabu (16/8/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dokter Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Polda Lampung telah melakukan tiga siklus Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau upaya untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan kepada APT, siswa Pendidikan Pembentukan Bintara SPN (Diktuba SPN) Kemiling.

Dokter RS Bhayangkara dr Andriani mengatakan, meski pihaknya sudah melakukan upaya dengan RJP, akan tetapi APT termasuk ke dalam kategori koma dan dinyatakan henti jantung dan napas.

"Jadi untuk penyebabnya atau diagnosa meninggalnya APT tersebut karena henti jantung dan henti napas," kata dr Andriani, saat menyampaikan keterangannya pada konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (16/8/2023). .

Ia mengatakan, dokter RS Bhayangkara tidak melakukan autopsi karena pihak keluarga APT telah menerima kenyataan.

"Kami tidak melakukan autopsi karena alasan pihak keluarga telah menerima hasil diagnosa tersebut," kata dr Andriani.

Pemeriksaan lanjutan bisa didapatkan pada pemeriksaan bagian dalam tubuh atau autopsi.

"Keluarga yang mewakili di Lamtim dan orang tua berada di Nias menyetujui. Keluarga menyatakan penolakan dan menganggap kejadian ini lumrah karena sakit," kata dr Andriani.

Ia melanjutkan, pihak keluarga juga sudah membuat surat penolakan untuk tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

Saat di tanya apakah ada riwayat penyakit dahulunya, dr Andriani mengatakan, APT tidak ada riwayat penyakit yang dideritanya.

Pelaksana Harian Rumkit Bhayangkara dr Antoni Miftah mengatakan, pihaknya merupakan pendukung semua kegiatan di SPN Kemiling.

"Kami ada tim medis ketika ada kejadian seperti ini, kami bekerja dengan semaksimal mungkin," kata dr Antoni.

Menurutnya siswa SPN Kemiling ini meninggal karena musibah.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, APT, siswa Diktuba SPN Kemiling sebelum meninggal mengikuti semua rangkaian kegiatan pendidikan.

"APT lari selama tiga putaran atau 850 meter," kata Kombes Pol Umi.

Sebelum makan siang APT terjatuh mengalami dan mengalami luka di dahi, bibir, dan dagu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved