Guru Besar Meninggal

Guru Besar Unila Eddy Rifai Dikenang Sebagai Sosok Penyabar dan Intelektual

Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) M Fakih menilai sosok Guru Besar Prof Eddy Rifai orang penyabar dan berintelektual. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Suasana proses pemakaman guru besar FH Unila Prof Eddy Rifai, Jumat (18/8/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) M Fakih menilai sosok Guru Besar Prof Eddy Rifai orang penyabar dan berintelektual. 

Guru Besar Fakultas Hukum Unila Prof Eddy Rifai meninggal dunia pada usia 62 tahun. 

Selain Guru Besar Unila, Prof Eddy Rifai juga sering jadi saksi ahli bidang hukum dalam perkara pidana di pengadilan negeri. 

"Beliau adalah senior saya, dan beliau merupakan sosok intelektual yang penyabar,"

"Dan sangat dekat dengan mahasiswa serta dekat dengan siapapun," 

"Dia dekat juga dekat dengan siapapun, termasuk teman sejawat koleganya," 

"Kemudian juga penguasaan ilmu intelektual yang tinggi dan penguasaan materinya," ujar Dekan FH Unila M Fakih saat diwawancarai awak media di rumah Prof Eddy Rifai, Jumat (18/8/2023). 

Fakih mengatakan, Prof Eddy Rifai juga telah menjadi beberapa ahli dimana-mana.

"Prof Eddy bisa mengubah suatu apa namanya peristiwa hukum, kami sekeluarga besar FH Unila kami merasa kehilangan, "

"Pemikiran-pemikiran beliau sangatlah konstruksi sekali, beliau sangat mumpuni sekali terutama dalam bidang hukum pidana," 

"Beliau baru saja melakukan pengukuhan guru besar sekitar dua bulan yang lalu," imbuhnya.

Ia mengaku, sivitas akademika FH Unila merasa kehilangan seorang guru besar. 

Ia menambahkan, Prof Eddy juga mampu bekerjasama dengan mahasiswa, dan pihak-pihak luar juga sangat terkenal sekali. 

"Pak Eddy sangat terkenal dengan aparat hukum karena pemikiran dari aspek teorinya yang dipadukan dengan aspek praktisi di lapangan," 

"Saya yakin ilmu yang diberikan kepada mahasiswa itu adalah ilmu yang bermanfaat," kata Fakih. 
 
"Pak Eddy itu tidak pernah apa namanya memberikan suatu kesan tanda-tanda marah. Beliau senior saya dan selalu menjaga solidaritas, kekeluargaan dan menjunjung tinggi prinsip kebersamaan," tuntasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved