Polres Lampung Barat Pastikan Lalulintas Aman Akibat Pohon Tumbang di Jalinbar Liwa-Krui

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Pasca peristiwa pohon tumbang di Jalinbar Liwa-Krui, Polres Lampung Barat memastikan arus lalulintas dari arah Liwa, Lampung Barat menuju Krui, Pesisir Barat aman.

Sebagai informasi, sebuah pohon berukuran cukup besar tersebut tumbang akibat angin kencang di Pal 5, Pekon Labuhan Mandi, Kecamatan Way Krui, Pesisir Barat, Lampung, Kamis (24/8/2023).

Kejadian pohon tumbang itu sempat membuat arus lalu lintas dari arah Krui, Pesisir Barat menuju Liwa, Lampung Barat macet.

Kendati demikian, Kasat Lantas Polres Lampung Barat Iptu David Pulner menyebut, kejadian pohon tumbang itu tidak berdampak kemacetan di wilayah Lampung Barat.

“Dari pihak kami belum ada laporan kemacetan yang terjadi di Pekon Kubu Perahu, Lampung Barat,” ujar dia mewakili Kapolres Lampung Barat, AKBP Heri Sugeng Priyantho, Kamis (24/8/2023).

“Karena Pekon Kubu Perahu merupakan pekon perbatasan antara wilayah Lampung Barat dan Pesisir Barat,” terusnya.

Menurut Iptu David, tempat kejadian pohon tumbang itu lumayan jauh dari Pekon Kubu Perahu Lampung Barat.

Sementara kondisi jalan dan volume kendaraan yang melintas dari Lampung Barat pada saat kejadian juga tidak terlalu ramai.

Sehingga kemacetan akibat pohon tumbang tersebut tidak terjadi sampai ke wilayah Lampung Barat.

Meskipun begitu, dirinya tetap mengimbau masyarakat terutama pengemudi agar tetap waspada ketika sedang berkendara.

“Kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan dini, karena peristiwa seperti ini dan juga kecelakaan bisa terjadi kapan saja,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BPBD Pesisir Barat, Mirza Sahri mengatakan, pohon besar yang melintang di Jalinbar itu sudah berhasil di bersihkan.

"Sekarang arus lalu lintas sudah normal, sudah bisa dilalui kendaraan," ucapnya, Kamis (24/8/2023).

Demikian juga dengan kabel listrik yang tertimpa juga sudah berhasil di tata kembali oleh petugas PLN.

Menurutnya, pada saat kejadian kabel milik PLN itu juga sempat ikut menutupi badan jalan.

Namun, kabel-kabel tersebut tidak berbahaya, sebab ada lapisan pelindung sehingga tidak membahayakan warga yang mendekat.

Lanjutnya, Jalan Lintas Liwa-Krui itu merupakan salah satu jalur yang rawan bencana seperti pohon tumbang dan tanah longsor.

Untuk itu ia menghimbau kepada para pengendara yang akan melintasi jalur tersebut agar selalu berhati-hati.

Meskipun saat ini belum masuk musim penghujan namun pohon tumbang juga sering terjadi akibat hembusan angin yang kencang.

"Kita di Pesisir Barat ini sudah lama tidak terjadi hujan deras, tapi hembusan anginnya cukup kencang," kata dia.

"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada saat akan melewati jalan Liwa-krui," sambungnya.

Dikatakannya, pihaknya telah menyiapkan petugas khusus untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daerah tersebut.

Sehingga, ketika terjadi tanah longsor ataupun pohon tumbang di jalur Liwa-Krui itu para petugas akan langsung menindaklanjuti.

"Kami pastikan para petugas selalu siap siaga jika terjadi bencana," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, aliran listrik sempat mengalami pemadaman akibat pohon berukuran cukup besar tumbang di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) ruas Liwa-Krui menimpa kabel PLN.

Peratin (Kepala Desa) Pekon Labuhan Mandi, Yudi Saputra mengatakan, akibat kabel listrik milik PLN itu tertimpa pohon tumbang listrik dilokasi sempat mengalami pemadaman.

"Listrik sempat dimatikan sementara karena ada kabel PLN yang tertimpa pohon," ungkapnya, Kamis, (24/8/2023).

Menurutnya, pohon tersebut tumbang akibat hembusan angin kencang yang terjadi.

Selain itu, arus lalu lintas dari Lampung Barat menuju Pesisir Barat dan sebaliknya sempat tersendat.

"Saat ini pohon tumbang sudah dibersihkan dan arus lalu lintas sudah normal," kata dia.

"Untuk kabel listrik juga sekarang sudah menyala," sambungnya.

Dikatakannya, kabel yang berserakan itu saat ini sudah selesai ditata kembali oleh petugas PLN.

Namun kata dia, di sepanjang Jalinbar ruas Liwa-Krui itu banyak titik kabel PLN yang menjuntai terlalu rendah.

Kabel tersebut mengalami pengendoran akibat tiupan angin.

Ia berharap agar kabel PLN yang menjuntai itu bisa diperbaiki agar lebih tertata.

"Banyak titik kabel yang menjuntai terlalu rendah, harapan kita itu juga ditata kembali," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Sebuah pohon berukuran cukup besar tumbang menutupi Jalan Lintas Barat (Jalinbar) ruas Liwa-Krui akibat angin kencang.

Adapun pohon tumbang tersebut berada di Pal 5 Pekon Labuhan Mandi Kecamatan Way Krui, Pesisir Barat Lampung.

Akibatnya arus lalu lintas dari Lampung Barat menuju Pesisir Barat dan sebaliknya sempat tersendat.

"Arus lalu lintas sempat terhenti akibat badan jalan ditutupi pohon tumbang," ungkap Sekretaris BPBD Pesisir Barat, Hermansyah, Kamis (24/8/2023).

Dikatakannya, peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi Kamis sekira Pukul 07.30 WIB.

Pada saat terjadinya pohon tumbang itu arus lalu lintas masih dalam keadaan sepi.

Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa tersebut.

Hermansyah menuturkan, mendapatkan laporan masyarakat adanya pohon yang menutupi Jalinbar itu pihaknya langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

Evakuasi pohon tumbang itupun tidak berlangsung lama hanya sekitar satu jam.

"Alhamdulillah sekarang sudah berhasil di evakuasi pukul 09.00 WIB, petugas kita dibantu oleh warga sekita," kita dia.

Saat ini arus lalulintas sudah kembali normal dan sudah bisa dilalui kendaraan.

Hanya saja, kabel listrik yang tertimpa masih berserakan.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan perbaikan kabel listrik yang tertimpa pohon itu," bebernya.

"Saat ini tim PLN sudah menuju ke lokasi," sambungnya.

Dikatakannya, lokasi tersebut merupakan salah satu titik rawan terjadi pohon tumbang dan tanah longsor.

Selain itu daerah yang rawan pohon tumbang dan tanah longsor yaitu Jalinbar ruas Bengkunat-Tanggamus.

Kemudian, Jalinbar ruas Krui-Bengkulu juga sangat rawan terjadi tanah longsor dan pohon tumbang.

"Imbauan kita tetap waspada dan berhati-hati terlebih saat melewati daerah yang rawan bencana," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)