Berita Lampung

Geger Asap Hitam Membumbung di Langit Metro, Dikira Kebakaran Ternyata Ban Bekas Dibakar

Namun, ternyata asap itu berasal dari ban bekas yang dibakar warga di Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Metro, Lampung.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dokumentasi Damkar Metro
Kepulan asap hitam yang muncul dari Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Metro, Lampung, ternyata akibat ban bekas yang dibakar, Selasa (26/9/2023). 

Tribunlampung.co.id, Metro - Warga digegerkan dengan kemunculan asap hitam pekat yang membumbung tinggi di langit Metro, Selasa (26/9/2023) siang.

Warga mengira ada kebakaran yang terjadi di wilayah Metro dan sekitarnya.

Namun, ternyata asap itu berasal dari ban bekas yang dibakar warga di Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Metro, Lampung.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunlampung.co.id dari pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Metro, asap hitam pekat itu berasal dari ban bekas yang sengaja dibakar.

Kabid Damkar Satpol PP Metro Marwan Hakim mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan dari warga ada kepulan asap hitam di wilayah Kelurahan Mulyojati.

"Sekira pukul 10.03 WIB, didapati informasi dari warga bahwa ada kepulan asap hitam di gedung kampus STO Metro, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat," ujarnya.

Kepulan asap itu bahkan terlihat dari posko damkar di Kecamatan Metro Pusat.

Pihaknya langsung menurunkan tiga unit damkar ke lokasi.

Itu karena dikhawatirkan api sangat besar.

Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 10.10 WIB.

"Setelah tiba di lokasi pukul 10.10 WIB, Satgas Damkar langsung melakukan pemadaman yang berasal dari tumpukan ban bekas yang dibakar," tuturnya.

"Sekitar pukul 10.20 WIB api sudah padam dan satgas damkar melakukan pendinginan di lokasi," imbuhnya.

Setelah situasi kondusif, pihaknya kembali ke posko.

"Setelah pukul 10.30 WIB kondisi kondusif, anggota Satgas Damkar Metro kembali ke posko pemadam kebakaran dan penyelamatan Satpol PP Metro," tukasnya.

Ia mengimbau kepada warga untuk tidak membakar sampah pada musim kemarau.

"Untuk warga diimbau untuk tidak membakar sampah. Kalaupun bakar sampah itu diawasi, karena rawan kebakaran ketika kemarau ini," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved