Berita Lampung

Kasus HIV/AIDS di Lampung Selatan Menurun dalam 3 Bulan Terakhir

Data Diskes jumlah kasus HIV/AIDS di Lampung Selatan dalam 3 bulan terakhir mengalami penurunan.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
Ilustrasi - Kasus HIV/AIDS di Lampung Selatan menurun dalam 3 bulan terakhir. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jumlah HIV/AIDS di Lampung Selatan meningkat.

Data dari Dinas Kesehatan Pemkab Lampung Selatan menunjukkan adanya peningkatan kasus HIV/AIDS pada 2023 jika dibandingkan 2022 lalu.

Baca juga: 164 Kasus Gigitan dan Cakaran Hewan di Lampung Selatan Selama 2023

Baca juga: Kebakaran Lahan Dominasi Kasus Kebakaran di Lampung Selatan

Meski begitu, jumlah kasus HIV/AIDS di Lampung Selatan dalam 3 bulan terakhir mengalami penurunan.

Dari data yang ada kasus HIV/AIDS pada Juni 30 kasus, lalu Juli mengalami penurunan yang signifikan menjadi 7 kasus dan Agustus lalu 6 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lampung Selatan Jamaludin mengatakan dari data yang ia punya jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2023 sebanyak 113 kasus.

"Data HIV/AIDS 2023, ada 113 kasus. Dengan rincian, Januari 13 kasus. Februari 14 kasus. Maret 5 kasus. April 14 kasus. Mei 24 kasus. Juni 30 kasus. Juli 7 kasus. Agustus 6 kasus," kata Jamal, Kamis (28/9/2023).

Jamal mengatakan menurut data yang ia terima menunjukkan adanya peningkatan kasus HIV/AIDS pada 2023 jika dibandingkan 2022 lalu.

"Data HIV/AIDS 2022, sebanyak 110 kasus. Januari 11 kasus. Februari 11 kasus. Maret 10 kasus. April 11 kasus. Mei 4 kasus. Juni 18 kasus. Juli 9 kasus. Agustus 2 kasus. September 2 kasus. Oktober 9 kasus. November 6 kasus. Desember 17 kasus," ujarnya.

Untuk mencegah penularan HIV/AIDS pihaknya rutin memberikan edukasi kepada masyarakat, anak-anak sekolah, kelompok remaja mengenai HIV.

"Kita sudah memberikan imbauan kepada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS dengan memasang banner," katanya.

"Kita juga sering memberikan edukasi dan imbauan ke anak-anak sekolah, kelompok remaja, mengenai bahayanya HIV/AIDS," ucapnya.

Jamal mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan jarum suntik bekas.

"Pasalnya, jarum suntik yang sempat digunakan oleh orang lain akan menyisakan darah. Apabila jarum suntik tersebut telah digunakan oleh orang dengan HIV/AIDS, tentu risiko penularan HIV/AIDS menjadi lebih tinggi," katanya.

"Apabila Anda sedang melakukan donor darah, sebaiknya perhatikan penggunaan jarum suntiknya. Pastikan bahwa jarum suntik yang digunakan baru dikeluarkan dari pembungkus bersegel agar bisa dipastikan kesterilannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Jamal mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan hubungan seks yang aman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved