Berita Lampung
Kebakaran Lahan Dominasi Kasus Kebakaran di Lampung Selatan
Tercatat sebanyak 135 peristiwa kebakaran terjadi di Lampung Selatan, Lampung hingga September 2023, didominasi kebakaran lahan.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Sebanyak 135 peristiwa kebakaran terjadi di Lampung Selatan, Lampung hingga September 2023.
Hal itu berdasarkan data dari Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lampung Selatan dari Januari hingga 26 September 2023.
Baca juga: 135 Kasus Kebakaran Terjadi di Lampung Selatan Sepanjang 2023
Baca juga: Kasus DBD di Lampung Selatan Selama Agustus Menurun
Berdasarkan data dari Damkarmat Lampung Selatan kebakaran didominiasi oleh kebakaran lahan sebanyak 71 kasus.
Lalu, kebakaran terbanyak lainnya yakni kebakaran rumah dengan 31 kasus.
"Kebakaran lahan 71 kasus. Kebakaran rumah 31 kasus. Kebakaran PT 9 kasus. Kebakaran mobil 5 kasus. Kebakaran pohon 4 kasus," kata Rully, Rabu (27/9/2023) kemarin.
"Kebakaran panglong kayu, kebakaran kandang ayam dan kebakaran pabrik masing-masing 2 kasus. Kebakaran kantor, BPMD, kebakaran kopra, kebakaran pom bensin, kebakaran toko pakaian, kebakaran ruko, kebakaran warung makan, kebakaran motor, kebakaran barang rongsok atau sampah, dan kebakaran gudang masing-masing 1 kasus," paparnya.
Masih kata Rully, berdasarkan data Kecamatan Kalianda menjadi wilayah yang paling sering mengalami peristiwa kebakaran.
"Kecamatan Kalianda 39 kasus. Lalu Kecamatan Natar 28 kasus. Kemudian, Kecamatan Jati Agung 18 kasus. Kecamatan Tanjung Bintang 11 kasus. Kecamatan Bakauheni 11 kasus. Kecamatan Sidomulyo 10 kasus," katanya.
"Kecamatan Penengahan 4 kasus. Kecamatan Way Sulan dan Kecamatan Katibung masing-masing 3 kasus. Kecamatan Ketapang 2 dan Kecamatan Palas masing-masing 2 kasus. Kecamatan Candipuro, Kecamatan Merbau Mataram, Kecamatan Way Panji dan Kecamatan Sragi masing-masing 1 kasus," ujarnya.
Rully mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama kemarau di wilayah tersebut.
Ia mengatakan kesadaran masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dalam membuka lahan pertanian.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga yang melintas di jalan yang berpotensi kebakaran, agar tidak membuang puntung rokok karena dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Kami mengimbau kepada warga masyarakat agar lebih berhati-hati dalam penggunaan api, jangan membuang sisa atau puntung rokok di pinggir jalan karena dapat menyebabkan kebakaran," ucapnya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lampung Selatan mengklaim terjadi 47 kasus kebakaran di wilayah Lampung Selatan.
Sebanyak 47 kasus kebakaran terjadi di Lampung Selatan selama 2 bulan terakhir atau dari Agustus hingga 11 September 2023 kemarin.
Dari data Damkarmat Lampung Selatan, kebakaran lahan menjadi kebakaran terbanyak yakni 27 kasus, selama 2 bulan terakhir atau dari Agustus hingga 11 September 2023 kemarin.
Kepala Dinas Damkarmat Lampung Selatan M Sefri Masdian melalui Kabid Damkarmat Rully Fikriyansyah mengatakan pihaknya telah memadamkan api 47 kasus selama dua bulan terakhir.
"Jumlah kebakaran pada Agustus sebanyak 21 kasus, jumlah kebakaran pada September sebanyak 26 kasus," kata Rully, Selasa (12/9/2023).
"Total jumlah kebakaran dalam dua bulan terakhir mencapai 47 kasus," ujarnya.
Lebih lanjut Rully mengatakan jumlah kebakaran terbanyak yakni kebakaran lahan.
"Kebakaran lahan pada Agustus 10 kasus dan kebakaran lahan pada September 17 kasus," katanya.
Rully mengatakan terjadi 21 kasus kebakaran pada Agustus 2023
"Kebakaran rumah 2 kasus. Kebakaran PT 2 kasus. Kebakaran mobil 1 kasus. Kebakaran panglong kayu 1 kasus. Kebakaran ruko 1 kasus. Kebakaran TPS 1 kasus. Kebakaran kandang ayam 1 kasus. Kebakaran pohon 2 kasus. Kebakaran lahan 10 kasus," katanya.
Lebih lanjut Rully mengatakan total kerugian akibat kebakaran pada Agustus 2023 sekitar Rp 545 juta.
"Akibat kebakaran di PT Wongsool kerugian Rp 200 juta. Kebakaran di rumah warga Kalianda kerugian Rp 100 juta. Kebakaran PT Sinar Jaya Inti Mulya di Metro Utara Rp 200 juta. Kebakaran di rumah warga di Way Sulan Rp 5 juta. Kebakaran mobil di Jati Agung Rp 20 juta. Kebakaran panglong di Kalianda Rp 50 juta. Kebakaran ruko di ketapang Rp 50 juta. Kebakaran kandang di Tanjung bingang Rp 20 juta," ujarnya.
Rully menjelaskan sebanyak 26 kasus kebakaran dari 1-11 September 2023
"Kebakaran lahan 17 kasus. Kebakaran rumah 4 kasus. Kebakaran PT 2 kasus. Kebakaran pabrik 2 kasus. Kebakaran warung 1 kasus," katanya.
Masih kata Rully, total kerugian akibat kebakaran September Rp 454 juta.
"Kebakaran pabrik di Natar Rp 5 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 4 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 200 juta. Kebakaran rumah di Jati Agung Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Natar Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Sidomulyo Rp 50 juta," katanya.
"Jika, terjadi kebakaran silahkan hubungi call centere 0727 333 0053 dan 0822 7951 3682," kata Rully.
lebih lanjut Rully mengingatkan warga agar mewaspadai kebakaran dimusim kemarau .
Pasalnya, puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga September.
"Sebenarnya, Lampung Selatan tidak ada daerah rawan kebaran. Tapi, kita harus tetap waspada," ujar Rully.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)
Menteri Agama Minta Penyuluh Lintas Agama Jadi Duta Perdamaian |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini, Sabtu 13 September 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat |
![]() |
---|
Saran Pelajar Global Madani Terkait Banyaknya Siswa Keracunan MBG di Lampung |
![]() |
---|
Demo di Lampung Berlangsung Damai, Pelajar SMA Acungi Jempol |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Fakta Kasus Curanmor di Sukoharjo Pringsewu, Pelaku Punya Riwayat Kelam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.