Mahasiswi Lampung Meninggal

Sebelum Mengakhiri Hidup di Yogyakarta, Mahasiswi asal Bandar Lampung Sempat Minta Dibelikan Motor

Korban merupakan mahasiswi semester 1 jurusan ilmu komunikasi sebuah kampus swasta di Yogyakarta. Sehari sebelum kematiannya, korban sempat menginap.

|
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Jenazah SMQF saat hendak dimakamkan di Bandar Lampung, Selasa (3/10/2023). SMQF adalah mahasiswi asal Bandar Lampung yang meninggal di Yogyakarta. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebelum mengakhiri hidup, SMQF (18) sempat minta dibelikan motor.

Mahasiswi asal Bandar Lampung itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di asrama putri kampus tempatnya kuliah, Senin (2/10/2023) sekira pukul 06.15 WIB.

Kampus tersebut berada di Dusun Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Korban merupakan mahasiswi semester 1 jurusan ilmu komunikasi sebuah kampus swasta di Yogyakarta.

Sehari sebelum kematiannya, korban sempat menginap di kamar indekos teman kuliahnya.

Hal itu diungkapkan oleh sepupu korban, Yulia, saat diwawancarai awak media di rumah duka, Bandar Lampung, Selasa (3/10/2023).

"Terakhir itu korban sempat minta motor. Udah dibelikan, tinggal dikirim. Cuman belum dikirim karena tinggal nunggu STNK aja," sebut Yulia.

"Jadi motor itu belum dikirim, belum sempet dipake. Tau-tau udah dapat kabar ini," imbuhnya.

Yulia menceritakan, sebelum kejadian tragis itu, koban sempat menginap di indekos teman kuliahnya.

"Almarhumah sempet nginep di tempat temannya waktu malam Minggu. Lalu Minggu siang pulang ke asrama," jelas Yulia.

"Waktu pulang, kata orang asrama dia (korban) keliatan sedih, bingung. Tapi dia bilang enggak apa-apa," lanjutnya.

Yulia mengungkapkan, sebelum kuliah di Yogyakarta, almarhumah semasa sekolah banyak menghabiskan pendidikan di pondok pesantren.

Saat memasuki masa kuliah, korban berkeinginan keras untuk menempuh kuliah di Kota Gudeg itu.

"Semua keluarganya memang lulusan pondok. Pas mau masuk kuliah, almarhumah ini memang keukeuh mau kuliah di Jogja," kata Yulia.

"Almarhumah ini memang pengennya ambil jurusan komunikasi. Dia baru semester satu, baru aja dua bulan berangkat ke Jogja," sambung dia.

Selama kuliah, almarhumah tinggal di asrama kampus tempatnya menempuh pendidikan.

"Dia tinggal di asrama karena memang tidak boleh ngekos sama orang tuanya," ucap Yulia.

Bahkan, kata dia, orang tua korban sudah berencana menjenguk anaknya di Yogyakarta dalam waktu dekat.

"Dan juga orang tuanya bulan ini memang berencana menjenguk sekalian ngeliat asramanya. Tapi Allah berkehendak lain," pungkasnya.

Kepribadian Tertutup

SMQF (18), mahasiswi asal Bandar Lampung yang meninggal di Yogyakarta, memiliki kepribadian tertutup.

SMQF ditemukan meninggal dunia di Dusun Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Senin (2/10/2023) sekira pukul 06.15 WIB.

Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta itu diduga mengakhiri hidupnya di asrama putri kampus tempatnya berkuliah.

Sepupu korban bernama Yulia mengatakan, SMQF adalah sosok yang ceria.

Namun, di sisi lain ia juga memiliki kepribadian yang cukup tertutup.

Hal itu diungkapkan Yulia saat diwawancarai awak media di rumah duka di Bandar Lampung, Selasa (3/10/2023).

"Almarhumah orangnya tertutup. Kalaupun curhat, dia cuma saudara kandungnya, adiknya yang nomor tiga," ungkap Yulia.

"Karena orangnya tertutup, jadi saya juga kaget denger kabar ini," imbuh perempuan berjilbab ini.

Yulia mengaku pertama kali mendapat kabar duka itu dari ayah korban.

Namun, pihak keluarga belum mengetahui penyebab pasti kematiannya.

"Pertama kali dapat kabar itu, papa korban langsung hubungi saya. Tapi belum tahu (meninggal) karena apa. Tahunya setelah banyak berita di media," kata dia.

"Untuk persisnya kenapa dia (korban) mengambil keputusan seperti ini (mengakhiri hidup), kita nggak ada yang tahu," sambungnya.

Yulia melanjutkan, pasca kejadian ini, orang tua korban diminta kepolisian untuk datang ke Yogyakarta guna memberi keterangan.

"Kami dapat info kalau papa korban masih harus ke Jogja. Itu permintaan dari kepolisian, karena ada yang masih perlu diusut," jelas Yulia.

Tak menutup kemungkinan polisi akan datang ke rumah duka untuk melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti.

"Kemungkinan juga pihak kepolisian akan datang ke sini (rumah duka) untuk mencari bukti-bukti pendukung," tambahnya.

"Karena peristiwa ini juga melibatkan pihak kampus, dan kejadiannya juga di dalam lingkungan kampus, jadi termasuk keluarga juga diminta memberi keterangan," pungkasnya.

Disambut Isak Tangis

Kedatangan jenazah mahasiswi asal Bandar Lampung yang meninggal di Yogyakarta disambut tangis haru keluarga, Selasa (3/10/2023).

Pantauan Tribunlampung.co.id di rumah duka yang berlokasi di Jagabaya II, Bandar Lampung, jenazah mahasiswi berinisial SMQF itu tiba sekira pukul 12.23 WIB.

Jenazah dibawa dengan menggunakan mobil ambulans.

Kedatangan jenazah seketika disambut tangis haru oleh keluarga yang sudah menunggu sejak pagi.

Selanjutnya jenazah langsung dibawa masuk ke rumah duka disambut iringan salawat dari anggota keluarga.

Di dalam rumah, isak tangis keluarga pecah saat peti jenazah korban dibuka.

Terlihat beberapa orang wanita menangis histeris sembari berdoa dan meminta dosa-dosa korban diampuni.

Setelah itu, jenazah korban dipindahkan ke keranda untuk selanjutnya disalatkan lalu dimakamkan.

Adapun jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Diketahui sebelumnya, SMQF (18) ditemukan meninggal dunia di Dusun Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Senin (2/10/2023) sekira pukul 06.15 WIB.

Mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta itu diduga nekat mengakhiri hidupnya di asrama putri kampus tempatnya berkuliah.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved