Berita Lampung

Intensitas Hujan Mulai Tinggi, BPBD Lampung Barat Minta Satgas Siap Siaga

BPBD Lampung Barat meminta satuan petugas yang berada di lapangan untuk mulai siap siaga terhadap bahaya bencana yang disebabkan oleh hujan.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi BPBD Lampung Barat
Ilustrasi - Evakuasi bencana longsor yang terjadi di ruas jalan Liwa-Sukau, Lampung Barat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - BPBD Pemkab Lampung Barat meminta satuan petugas yang berada di lapangan untuk mulai siap siaga terhadap bahaya bencana yang disebabkan oleh hujan.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, saat ini wilayah Lampung Barat, Lampung mulai kembali diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Baca juga: Lampung Barat Diguncang Gempa 4.0 Magnitudo, Getaran Terasa sampai Pesisir Barat

Baca juga: Seleksi CASN Ditutup, 1.162 Orang Daftar PPPK di Lampung Barat

“Untuk itu BPBD Lampung Barat mengharapkan rekan-rekan satgas TRC, PB, dan SAR untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” ujar dia, Sabtu (14/10/2023).

“Mengingat saat ini sudah mulai turun hujan dengan intensitas tinggi, untuk itu selalu waspada dan siaga bencana,” terusnya.

Apabila terjadi bencana, lanjut Padang, diharapkan masyarakat untuk langsung melaporkan informasi tersebut ke Pusdalops PB.

Masyarakat bisa menghubungi atau melaporkan kejadian bencana ke kontak Pusdalops PB dengan nomor 08117287288.

“Tentunya petugas kita akan siap untuk turun dan dikerahkan ke lokasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam,” tuturnya.

Padang menjelaskan, Lampung Barat merupakan wilayah yang memiliki intensitas hujan cukup tinggi sehingga resiko terjadinya longsor di titik rawan longsor juga meningkat.

“Untuk itu kami terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap titik rawan longsor jika mulai masuk musim penghujan,” jelas dia.

“Apalagi di Lampung Barat ini intensitas hujannya selalu tinggi. Sehingga resiko terjadinya longsor di titik-titik rawan juga akan meningkat,” terusnya.

Selain itu, Padang menyebut, ada beberapa titik di Lampung Barat yang menjadi prioritas utama BPBD dalam hal mencegah bencana longsor.

Titik yang paling utama adalah ruas jalan Liwa-Krui yang berada di Kawasan TNBBS, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit.

Titik tersebut menjadi prioritas utama dikarenakan ruas jalan tersebut merupakan jalan strategis nasional yang menjadi akses distribusi dari Liwa-Krui maupun sebaliknya.

“Jika terjadi longsor di daerah tersebut tentunya akan menimbulkan dampak yang signifikan bagi arus barang dan arus orang,” sebutnya.

“Hal itu tentunya akan mengganggu pendistribusian sayuran dari Liwa ke Krui maupun hasil laut dari Krui ke Liwa,” terusnya.

Selanjutnya titik rawan longsor juga berada di perbatasan Lampung Barat dan  Kabupaten Oku Selatan, Provinsi Sumatera Selatan yaitu desa Kota Batu.

Kecamatan Belalau, Kecamatan Batu Ketulis, dan Kecamatan Sekincau juga menjadi titik rawan karena di sisi kanan dan kirinya merupakan tebing yang terjal.

Sebagai informasi, tiga kecamatan tersebut merupakan wilayah yang menjadi titik hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Titik rawan longsor selanjutnya yakni berada di Kecamatan Lumbok Seminung yang merupakan ruas jalan Sukau-Lumbok.

Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Suoh, Kecamatan BNS, Kecamatan Kebun Tebu, dan Kecamatan Sumber Jaya juga merupakan daerah rawan longsor.

Sebagai bentuk implementasi dari Kabupaten Tangguh Bencana, tentunya BPBD Lampung Barat sudah melakukan beberapa upaya untuk mencegah dan mengatasi bencana longsor tersebut.

Untuk penanganan longsor yang memang parah, kata dia, biasanya BPBD Lampung Barat akan berkerjasama dengan Dinas PUPR Lampung Barat dalam hal melakukan proses evakuasinya.

“Jika memang longsor yang terjadi itu parah dan besar biasanya kita langsung kerjasama dengan Dinas PUPR,” kata Padang.

“Karena memang Dinas PUPR mempunyai alat-alat yang lumayan siap untuk membantu kita dalam melakukan evakuasinya,” terusnya. 

Kemudian, pihaknya juga sudah membentuk desa tangguh bencana dengan menempatkan satgas bencana di beberapa kecamatan hingga pekon di Lampung Barat.

“Sehingga apabila ada kejadian atau tanda-tanda akan terjadinya longsor para satgas tersebut akan langsung melapor ke Pusdalops PB,” ucapnya.

“Sebagai informasi, Pusdalops PB selalu standby 1x24 jam untuk menerima laporan terkait bencana alam,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved