Berita Lampung

DLH Bentuk Pekon Mandiri Guna Mitigasi Konflik dengan Satwa Liar di Lampung Barat

Sukimin mengatakan, pembentukan 20 pekon mandiri ini juga merupakan program jangka panjang dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Warga
Ilustrasi. Konflik gajah liar di Suoh, Lampung Barat. 

Sukimin menjelaskan, nantinya program ini akan melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang ada di Lampung Barat.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga saat ini telah menyusun road map terkait 20 pekon mandiri untuk mitigasi konflik manusia dan satwa liat tersebut.

“Tentunya dengan menggandeng WCS, nantinya program menyasar ke beberapa OPD yang sudah mempunyai tupoksinya masing-masing,” jelas dia.

“Semua itu nantinya akan tercantum di dalam Road Map. Di dalamnya juga akan ada rencana kerja dan kapan waktu kerja tersebut akan dimulai,” sambungnya.

Terkait keterlibatan beberapa OPD selain DLH Lampung Barat, nantinya beberapa OPD terkait juga akan memberikan program-program kegiatan sendiri sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

Sebagai contoh Diskoperindag Lampung Barat yang nantinya akan memberdayakan masyarakat ataupun satgas agar bisa mengembangkan produk usaha.

“Pihak Diskoperindag nanti bisa melatih masyarakat untuk membuat produk IKM untuk kemudian dipasarkan,” ungkap dia.

“Kemudin keuntungannya itu akan digunakan untuk upaya mitigasi konflik. Mereka nanti mengalokasikan anggarannya,” tambahnya.

Terakhir Sukimin berharap agar rencana program ini dapat menjadi upaya yang efektif dalam mengatasi permasalahan konflik manusia dan satwa liar yang masih sering terjadi di Lampung Barat ini.

“Selain itu diharapkan juga nantinya masyarakat ataupun satgas bisa secara mandiri melakukan mitigasi pencegahan dan penanganan,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved