Berita Lampung
Harga Cabai di Lampung Selatan Naik Kisaran Rp 20 Ribuan per Kg
Harga cabai di Lampung Selatan naik kisaran Rp 20 ribuan hingga Rp 40 ribu per kg.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Harga cabai di Lampung Selatan naik kisaran Rp 20 ribuan hingga Rp 40 ribu per kg.
Hal tersebut terpantau di Pasar Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Salah seorang pedagang Filia mengatakan kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak dua minggu lalu.
"Cabai merah harganya Rp 75 ribu dari sebelumnya Rp 50 ribu. Lalu, cabai jengki harganya Rp 65 ribu dari sebelumnya Rp 45 ribu. Kemudian, cabai setan harganya Rp 95 sampai Rp 100 ribu dari harganya Rp 60 ribu. Cabai rawit Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu. Cabai ijo harganya Rp 50 ribu dari sebelumnya Rp 35 ribu," kata Filia, Minggu (5/11/2023).
Selain cabai, Filia menyebut harga bahan pokok lainnya seperti bawang juga naik.
"Bawang harganya Rp 25 ribu dari sebelumnya Rp 18 ribu. Labu harganya Rp 15 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu. Terong lalap Rp 16 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu. Pare harga Rp 10 dari harga sebelumnya Rp 5 ribu," ujarnya.
Namun, kata Filia, harga bawang putih turun dari harga sebelumnya Rp 35, sekarang harganya Rp 30 ribu.
Filia mengatakan kenaikan harga bahan pokok tersebut karena, harga di distributor sudah mahal dan barangnya susah didapat.
Selain itu, Filia menduga, faktor musim kemarau yang berkepanjangan, membuat bahan-bahan pokok tersebut susah tumbuh, sehingga barang sedikit, terjadi kelangkaan, membuat harganya menjadi mahal.
Dampak dari kenaikan harga bahan pokok tersebut, Filia mengatakan pembeli banyak yang mengeluh.
"Pembeli banyak yang mengeluh, dan banyak yang mengatakan mereka terpaksa mengurangi belanjaannya supaya cukup dengan uang yang dibawanya," ujarnya.
"Dampaknya pembeli pun berkurang," ucapnya.
Harapannya, harga bahan pokok tersebut bisa segera turun.
Salah seorang pedangan lainnya bernama Siswanti mengatakan kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak sebulan.
Lebih lanjut Siswanti menyebut kenaikan harga cabai ini terjadi karena musim kemarau berkepanjangan.
"Harga mahal, karena barang susah didapat. Kalaupun barangnya ada, harganya pasti mahal. Dari distributor juga sudah mahal. Dalih mereka karena mereka juga susah dapat barangnya. Ini aja barangnya dari jawa," katanya.
"Harga cabai merah Rp 75 ribu. Harga cabai jengki Rp 65 ribu. Harga cabai setan Rp 100 ribu. Harga cabai rawit Rp 60 ribu. Harga Cabai ijo Rp 50 ribu," sambungnya.
Siswanti menyebut sejak kenaikan harga bahan pokok pembeli jadi berkurang.
Harapannya, semoga harga bahan pokok turun kembali, apalagi kata Siswanti, sebentari lagi mendekati hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Dimana menurutnya, harga bahan pokok pasti naik kembali.
Uda Jodi pemilik rumah makan mengatakan dirinya terpaksa mengurangi belanjaannya supaya cukup dengan uang yang ia punya.
Dampaknya, ia harus mengurangi bumbu masakannya, dan berpengaruh terhadap rasa masakannya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)
Pemkab Pesawaran Salurkan Lima Motor untuk Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Puluhan Rumah di Wonosobo Tanggamus Terendam Banjir dari Aliran 3 Sungai Besar |
![]() |
---|
Gempa Bumi 5,0 Magnitudo di Lampung Utara Tak Berpotensi Tsunami |
![]() |
---|
MPBI Lampung Tuntut Pemerintah Hapus Outsourcing hingga Tolak Upah Murah |
![]() |
---|
Forkopimda Lampung Tengah Tinjau Perbaikan Jalan di Gunung Sugih-Kota Gajah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.