Universitas Muhammadiyah Lampung
Universitas Muhammadiyah Lampung Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Pesawaran
Tim Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP UML gelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan di Pesawaran.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) mengadakan workshop dengan tema Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan.
Kepala Prodi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Dwi Desmayanasari MPd mengatakan, kegiatan ini menindaklanjuti konsep Merdeka Belajar.
"Peralihan waktu memengaruhi perkembangan pendidikan yang mengakibatkan pergantian arah pendidikan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023).
Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan memfasilitasi guru untuk memahami konsep kurikulum merdeka dan mendampingi guru dalam persiapan implementasi kurikulum merdeka.
Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran.
Pengabdian ini dilakukan untuk memberikan solusi yang berkaitan dengan permasalahan guru dalam menghadapi tantangan arah perubahan kurikulum.
Dimana kurikulum merdeka merupakan lanjutan arah pengembangan kurikulum sebelumnya.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilaksanakan di MTs dan MA Mathlaul Anwar, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran.
Pada kegiatan tersebut, pemateri workshop dalam hal ini adalah tim dosen (masing-masing dosen) menyampaikan materi.
Diantaranya mengenai 1) konsep dasar kurikulum merdeka di sekolah, 2) capaian pembelajaran, 3) penyusunan modul ajar, 4) penyusunan modul project, dan 5) asesmen/penilaian.
Melalui kegiatan PkM ini diharapkan kompetensi yang dimiliki pelajar sebagai proyeksi masa depan tercapai.
Bahwa pelajar menjadi core (acuan) dari kurikulum itu sendiri dimana kemerdekaan murid dalam belajar sebagai desain/pengembangan kurikulum itu sendiri.
"Selain itu, fungsi kurikulum bagi guru untuk memandu dalam proses belajar murid juga terlaksana dengan baik," sambungnya.
Terlebih tantangan pendidikan baik di masa ini apalagi yang akan datang kian bertambah pelik.
Tantangan di masa depan kini tidak lagi perihal bersaing segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan mata pelajaran.
"Tetapi persaingan daya pikir untuk menciptakan berdasarkan pengalaman, persaingan baik belajar maupun pemikiran yang tidak terikat atau terbatas," ujarnya.
Untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengambil sikap terhadap keadaan tersebut dengan meresmikan konsep Merdeka Belajar.
(Tribunlampung.co.id/ adv)
Pemutihan Pajak di Lampung Diperpanjang hingga 31 Oktober, Bea Balik Nama Digratiskan Pajak Setahun |
![]() |
---|
Mahasiswa Aniaya Pacar Gara-gara Lihat Isi Pesan Pribadi Korban dengan Pria Lain |
![]() |
---|
Motif SR Bunuh Driver Ojol Wanita, Sevi Disebut Bawa Uang Pelaku Rp 5 Juta |
![]() |
---|
Video Pelaku yang Bunuh Driver Ojol Wanita Ditangkap, Dapat Hadiah Timah Panas |
![]() |
---|
Pengakuan SR Bunuh Wanita Driver Ojol Sevi Ayu Claudia terkait Uang Rp 5 Juta |
![]() |
---|