Berita Lampung

Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Ada Hubungannya Dengan Aktifnya Gunung Api Lain

Erupsi GAK di Lampung Selatan tidak berhubungan dengan gunung api lainnya yang sedang aktif sebab tiap gunung punya dapur magma masing-masing

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Kepala Pos Pengamatan GAK di Lampung Selatan Andi Suardi jelaskan erupsi GAK tidak berhubungan dengan gunung api lainnya yang sedang aktif. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Lampung Selatan tidak ada hubungannya dengan gunung api lainnya yang sedang aktif.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau tidak ada hubungannya dengan ring of fire (cincin api).

Baca juga: Musim Hujan, Pengelola Tempat Wisata Lampung Selatan Diminta Pantau Cuaca

Baca juga: Gelar Operasi Pasar, Pemkab Lampung Selatan Siapkan 117 Ton Beras Murah

"Tidak ada hubungannya, memang dalam ring of fire tapi setiap gunung api punya dapur magma masing-masing," kata Andi, Kamis (7/12/2023).

"Mungkin di tahun ini beberapa gunung api tersebut sudah ada yang mengeluarkan energinya (erupsi)," sambungnya.

Ia pun membantah fenomena gunung api lainnya di Indonesia yang aktif karena saling terkait dan itu juga berdampak ke Gunung Anak Krakatau.

Seperti saat ini Gunung Marapi di Sumatera Barat yang sedang erupsi.

"Ya itu keterangannya diatas, contohnya kalau ada hubungan langsung seharusnya gunung api yang lebih dekat dengan Gunung Marapi mungkin ikut erupsi. Sedangkan Marapi dan Gunung Anak Krakatau kan jauh," jelasnya.

Ia jelaskan untuk saat ini Gunung Anak Krakatau (GAK) di Lampung Selatan mengalami 4 kali erupsi, Kamis (7/12/2023).

Selama erupsi tersebut Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan melontarkan material vulkanik hingga ketinggian mencapai 1.200 meter yang terjadi pukul 12.15 WIB.

Menurut Andi Suardi saat ini GAK masih terus mengalami erupsi.

"Erupsi pertama pukul 05.52 WIB, lalu pukul 06.00 WIB, pukul 10.12 WIB dan pukul 12.15 WIB," kata Andi.

Lebih lanjut Andi menjelaskan erupsi yang tercatat yakni yang memiliki ketinggi kolom abu lebih dari 500 meter.

Sedangkan erupsi terbanyak pada (27/11/2023) sebanyak 60 kali.

Tinggi kolom abu yang keluar dari kawah mencapati titik tertinggi yakni 2.000 meter pada (28/11/2023) sekitar pukul 00.00 WIB.

Sepekan terakhir 26-3 Desember, GAK telah mengalami 138 kali erupsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved