Lampung Bangkit

Bonus Demografi 2045, Caleg DPR RI Hantoni Hasan Ingin SDM di Lampung Diperkuat ke Sektor Pertanian

Caleg DPR RI Dapil Lampung I ini berpandangan, menghadapi bonus demografi bukan sekedar menyiapkan lapangan pekerjaan.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
Caleg DPR RI dari PKS Hantoni Hasan 

Selain potensi juga ada bahaya yang membayangi terkait kesejahteraan.

Sebab, menurut Hantoni, dalam keluarga tadi ada tujuh orang anggota keluarga yang meski usia produktif tapi tidak ada aktivitas positif untuk kesejahteraan, misalnya pekerjaan.

“Ini justru yang bahaya, karena potensinya besar tapi medan aktivitasnya rendah. Yang terjadi kemudian bias saja melakukan hal-hal yang tidak kita harapkan," terang Hantoni.

Dia mengutarakan, orang yang produktif itu biasanya tidak akan tahan berada di rumah karena ingin mencari aktifitas positif.

Celakanya, jika tidak ada saluran positif maka akan sangat berbahaya yang dapat menimbulkan masalah.

"Oleh karena itu, usia produktif ini mesti diiringi dengan aktivitas yang mesti kita siapkan," tandas Hantoni Hasan.

Kondisi yang membahayakan inilah yang mesti diantisipasi semua pihak dengan menyiapkan banyak kegiatan positif untuk menciptakan peluang menuju kesehatan.

Misalnya, membuka banyak lapangan pekerjaan untuk usia-usia produktif yang angkanya mulai menanjak.

Sebagaimana diketahui, terdapat dua indikator yang menjadi acuan dalam pembentukan tipologi bonus demografi.

Diantaranya pertumbuhan persentase penduduk usia produktif pada periode 2015-2030 dan angka fertilitas total (total fertility rate/TFR) pada 1985 dan 2015. 

Indonesia telah mengalami bonus demografi sejak tahun 2015 dengan periode puncaknya diperkirakan terjadi pada periode 2020-2035.

Dimana tingkat kelahiran mengalami penurunan sehingga mengakibatkan persentase penduduk usia 0-14 tahun dan rasio ketergantungan menurun.

Hal ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan bonus demografi untuk meningkatkan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan. 

Jumlah penduduk usia produktif yang besar dan berkualitas dapat berperan sebagai sumber tenaga kerja dan pelaku ekonomi yang dapat mempercepat pencapaian tujuan-tujuan pembangunan. 

Bonus demografi sebagai bagian dari tahapan transisi demografi merupakan peluang bagi suatu negara untuk memajukan pembangunan ekonomi dan sosialnya. 

(TRIBUNLAMPUNG/endra zulkarnain)

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved