Lampung Bangkit

Bonus Demografi 2045, Caleg DPR RI Hantoni Hasan Ingin SDM di Lampung Diperkuat ke Sektor Pertanian

Caleg DPR RI Dapil Lampung I ini berpandangan, menghadapi bonus demografi bukan sekedar menyiapkan lapangan pekerjaan.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
Caleg DPR RI dari PKS Hantoni Hasan 

Caleg DPR RI Hantoni Hasan menyebut Indonesia khususnya provinsi Lampung saat ini telah masuk masa bonus demografi.

Hantoni Hasan menuturkan, untuk mengiringi masa bonus demografi itu, maka perlu ada upaya untuk menciptakan banyak peluang kerja bagi usia produktif sebagai aktifitas positif menuju kesejahteraan.

Hantoni Hasan mengatakan, bonus demografi yang di sebut-sebut masa puncaknya terjadi pada tahun 2045, saat ini justru sudah terjadi.

“Tahun 2045 itu (bonus demografi) justru sudah turun. Justru saat inilah masa puncaknya (bonus demografi) sampai 2030,” terang Hantoni Hasan.

Menurut pandangan Hantoni Hasan, kondisi ini terjadi dilihat dari data jumlah angka usia produktif dan usia tidak produktif.

Khusus di Lampung, Hantoni Hasan menyebut usia produktif di Bumi Ruwa Jurai saat ini mencapai angka 70,31 persen.

Dari jumlah 9,1 juta penduduk Lampung saat ini, 6,9 juta (70,31 persen) diantaranya berada pada masuk usia produktif.

 “Artinya, orang yang produktif itu lebih banyak ketimbang orang yang tidak produktif di Lampung. Ada 30 persen orang di Lampung yang tidak produktif,” terang Hantoni Hasan.

“Hipotesanya nanti akan menghasilkan ketergantungan. Berarti kan orang yang ketergantungan 30 persen jika dilihat angka tidak produktif tadi,” sambung dia.

Pengusung tagline Lampung Bangkit ini menilai, jika angka ketergantungan dibawah 50 persen maka situasi ini menunjukkan gejala bahwa di suatu wilayah sedang terjadi bonus demografi.

“Gejala ini dilihat dari jumlah angka usia produktif lebih tinggi dari yang tidak produktif. Sehingga angka ketergantungan lebih kecil,” papar Caleg DPR RI dapil Lampung I ini.

Hantoni Hasan lalu menganalogikan dalam sebuah rumah tangga ada 10 anggota keluarga dengan dua orang anak usia dibawah umur dan satu orang tua yang sudah berusia diatas 50 tahun. 

Dari analogi itu, Hantoni Hasan menilai dalam keluarga itu secara otomatis ada tiga orang yang bisa disebut tidak produktif karena tidak bekerja.

“Dari contoh keluarga ini ada 7 orang anggota keluarga lainnya yang masih produktif. Berarti angka ketergantungan dalam keluarga itu kecil,” tutur Hantoni.

Dilihat dari contoh kasus diatas Hantoni Hasan menyebut ini menjadi sebuah potensi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved