Relawan Jaringan Andi Surya Ancam Duduki Kantor KPU Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Relawan Jaringan Andi Surya (JAS) mengancam bakal menduduki kantor KPU Provinsi Lampung bila tuntutan mereka tak didengar Penyelenggara Pemilu.

Dimana salah satu tuntutan utama mereka adalah agar pihak berwajib menangkap oknum yang mereka duga melakukan kecurangan pada Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan relawan JAS, Irwan Wilantara saat audiensi dengan komisioner Bawaslu Provinsi Lampung.

"Kami telah memberikan enam poin tuntutan yang telah kami serahkan ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum)," kata Ketua relawan JAS Irwan Wilantara kepada awak media. Rabu (21/2/2024).

"Kalau 2 x 24 jam tuntutan kami tidak ada respon, kami akan duduki KPU Provinsi Lampung dengan massa yang lebih besar," imbuhnya.

Menurutnya, kedatangan mereka bukan semata membela caleg usungannya Andi Surya, melainkan untuk memperjuangkan demokrasi.

"Tujuan kami ke sini (Bawaslu) bukan hanya membela caleg kami Pak Andi Surya, tapi kami memperjuangkan demokrasi dan menuntut keadilan," kata Irwan.

"Kami menuntut Bawaslu untuk mengungkap para pembegal-pembegal suara di TPS-TPS yang mereka sudah lakukan secara TSM," tuturnya.

Dia pun menyampaikan bahwa pihaknya menemukan banyak bukti kecurangan di Lampung dalam proses pemilu kali ini.

"Kita menemukan banyak bukti-bukti yang pertama adalah di Punduh Pidada pesawaran, suara pak Andi Surya dari 26 suara jadi 0," ucapnya.

Kemudian, kata Irwan pihaknya juga menemukan suara Andi Surya  di Gunung Terang bandar Lampung dari 60 jadi 2 suara.

Ada lagi di beberapa Kabupaten C plano di Tipe-X jadi suara partai diambil mereka merubah penjumlahannya.

"Kalau penyelenggara ini bisa seenaknya merubah C plano tanpa sepengetahuan saksi maka demokrasi ini akan hancur," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah menemukan banyak bukti-bukti kecurangan di hampir seluruh daerah di Lampung.

Dia pun mencurigai bahwa hal itu bukan merupakan kesalahan biasa, melainkan ada pesanan.

"Ini sudah temuan, kalau jumlahnya ada sekitar 30-40 TPS ada yang di Tipe-X ada yang dirubah. Yang kami curigai ada pesanan itu," ucapnya.

"Kita mempermasalahkan siapa dalang dari semua ini, karena di Bandar Lampung ada banyak, di Pesawaran, di Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan juga ada," pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)