Berita Lampung

Serangan Harimau Kembali Terjadi, Warga Lampung Barat Bakar Kantor Resort TNBBS

Kali ini, hewan buas tersebut menyerang seorang warga Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat bernama Samanan.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Warga
Warga membakar fasilitas kantor Resort TNBBS Suoh, Lampung Barat gegara geram serangan harimau kembali terjadi. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Seakan tak pernah berakhir, konflik harimau dan manusia kembali ierjadi lagi di Lampung Barat.

Kali ini, hewan buas tersebut menyerang seorang warga Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat bernama Samanan.

Beruntung, korban berhasil selamat.

Ia langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas Srimulyo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat.

Pembina Satgas Lembah Suoh dan BNS Lampung Barat Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekira pukul 14.30 WIB, Senin (11/3/2024).

“Iya benar, tadi korban bersama rekannya sedang beraktivitas di kebun dan tiba-tiba diserang harimau di daerah Cibitung Pekon Sukamarga,” ujarnya.

“Korban selamat. Menurut kesaksian rekannya, korban Samanan langsung melawan dan mengejar ketika diserang, lantas harimau itu lari,” tambahnya.

Selepas kejadian itu, korban langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.

Ia mengalami luka robek di bagian kepala sepanjang 30 cm.

Luka tersebut diduga karena terkena cakaran kuku harimau.

Serangan harimau membuat warga Suoh dan BNS geram.

Selepas kejadian itu, ratusan warga menggeruduk kantor Resort TNBBS yang ada di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Suoh.

“Saat saya ingin menjenguk korban Samanan, dari mata kepala saya sendiri saya melihat ada banyak massa di kantor itu,” ucapnya.

“Mereka merusak beberapa fasilitas milik resort karena jenuh sampai saat ini harimau belum juga tertangkap,” sambungnya.

Akibat konflik ini, sudah ada dua warga Suoh dan BNS yang meninggal dunia.

Ditambah lagi, menurutnya ada beberapa provokator yang memengaruhi warga untuk membuat kericuhan tersebut.

“Provokasi masyarakat ini sangat kencang sehingga masyarakat menjadi anarkis dan membakar beberapa fasilitas milik Resort Suoh,” ungkapnya.

“Saya juga saat ini sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena wewenang bukan hanya TNBBS, tapi juga wewenang BKSDA,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved